Suara.com - Transisi energi berkelanjutan merupakan salah satu perhatian dalam pembahasan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN Summit 2023. Sebagai tindak lanjut, dilaksanakan ASEAN Ministers of Energy Meeting (AMEM).
Pertemuan tersebut merupakan wadah ASEAN untuk bertukar pengalaman tentang promosi dan penggunaan energi berkelanjutan melalui kerja sama regional. Dalam keketuaan ASEAN 2023, Indonesia menaruh perhatian pada isu transisi energi untuk mencapai ketahanan energi berkelanjutan.
Sebelumnya, komitmen tersebut telah disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam acara kickoff keketuaan ASEAN di sektor energi pada 31 Maret 2023. Prioritas ini akan dilakukan melalui dua pilar program, yakni ASEAN Power Grid (APG) dan Trans-Asean Gas Pipeline (TAGP).
Keempat pilar lainnya adalah Coal and Clean Coal Technology, Energy Efficiency and Conservation, Renewable Energy, Regional Energy Policy and Planning, dan Civilian Nuclear Energy.
Dalam kesempatan itu, Arifin mengungkapkan jika kawasan ASEAN memiliki sumber energi terbarukan (ET) yang sangat besar.
“Kita ada potensi 17 ribu ton untuk dapat dijadikan sebagai modal dalam mencapai target net zero emission (NZE) dan pemanfaatan energi bersih,” ujarnya ditulis Jumat (26/5/2023).
Terkait upaya mendorong transisi energi untuk mencapai NZE, ASEAN telah memiliki ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC). Target jangka pendeknya adalah porsi ET pada bauran energi mencapai 23 persen, sedangkan untuk porsi kapasitas pembangkit sebesar 35 persen di tahun 2025.
Arifin mengatakan, target jangka menengah adalah penurunan emisi gas rumah kaca di masing-masing negara ASEAN sesuai national determined contributions pada tahun 2030, dan target jangka panjang NZE tahun 2050.
Ia menambahkan, Indonesia akan mendorong seluruh anggota ASEAN untuk mendeklarasikan target NZE pada ASEAN Minister on Energy Meeting ke-41 pada Agustus 2023.
Baca Juga: Potensi Energi Hijau Indonesia Melimpah, PGEO Jajaki Kerjasama dengan Perusahaan Jepang
Upaya Transisi Energi Pertamina
Dalam rangka memuluskan transisi energi, peran minyak dan gas bumi masih diperlukan. Menurut 7th ASEAN Energy Outlook (AEO7), migas merupakan industri dengan teknologi dan rantai pasok yang mapan dan dapat mendukung transisi energi. Gas misalnya, berperan penting karena pasokannya yang masih stabil serta energi beremisi rendah.
Di Indonesia, Pertamina sebagai perusahaan yang bergerak di sektor energi juga berupaya mendukung rencana pemerintah dalam mewujudkan target NZE. Direktur Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina akan aktif berkontribusi untuk mencapai tujuan dan prioritas ASEAN 2023.
Terkait dengan transisi energi, mengutip kajian Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) 2022, Pertamina pada Juni 2021 menetapkan target pengurangan bahan bakar berbasis minyak sebanyak 64 persen pada tahun 2023.
Selain itu, meningkatkan bauran gas alam dan energi terbarukan di mana masing-masing sebesar 19 persen dan 17 persen pada tahun yang sama.
Untuk mengamankan produksi gas, anak usaha perseroan yakni Pertamina Hulu Energi (PHE) berupaya meningkatkan produksi. Pada tahun 2022, PHE mencatat produksi gas sebesar 2.600 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Produksi ini melampaui target produksi sebesar 6 persen.
Dalam meningkatkan kinerja, PHE agresif melakukan eksplorasi untuk mencapai ketahanan energi nasional. Direktur Eksplorasi PHE Muharram Jaya Panguriseng mengatakan, penemuan sumber baru dapat menjaga dan meningkatkan produksi migas pada jangka panjang. Selain itu, akuisisi sumber-sumber potensial seperti Blok Masela dapat meningkatkan pasokan gas nasional.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Luhut Turun Tangan, Minta Purbaya Tak Ambil Anggaran MBG
-
Anggaran Makan Bergizi Gratis Tembus Rp20 Triliun, Penyerapan Melonjak Tiga Kali Lipat!
-
Disindir soal Subsidi LGP 3Kg, Menkeu Purbaya: Mungkin Pak Bahlil Betul
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
Dharma Jaya Klaim Bukukan Pertumbuhan Bisnis 190 Persen
-
Sebelum Dilegalkan, 34.000 Sumur Minyak Rakyat Sedang Diverifikasi
-
Santai! Menko Airlangga Yakin Rupiah Kebal Guncangan Shutdown Amerika!
-
Kementerian ESDM: Stok BBM SPBU Swasta Akan Kosong sampai Akhir 2025 Jika Tak Beli dari Pertamina
-
Rupiah Kembali Menguat pada Jumat Sore
-
Rupiah Makin Ganas, Dolar AS Keok Imbas Penutupan Pemerintahan Trump?