Suara.com - Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate mengatakan bahwa pembangunan base transceiver station (BTS) 4G pada tahun 2020 hingga 2022 adalah pelaksanaan arahan Presiden RI Joko Widodo, bukan keinginan pribadinya.
Dalam sidang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta pada hari Selasa, penasihat hukum Johnny G. Plate, Dion Pongkor, membacakan nota keberatan (eksepsi) yang menyatakan, "Penyediaan BTS 4G disebut dengan tujuan 'merampok uang negara', apalagi dengan narasi seolah-olah terjadi peningkatan BTS 4G 2021 hingga 2024 menjadi 7.904 lokasi untuk periode tersebut tanpa melalui kajian. Padahal, faktanya pengadaan BTS 4G pada tahun 2021 hingga 2022 adalah pelaksanaan arahan Presiden RI yang disampaikan dalam berbagai rapat terbatas dan rapat intern kabinet."
Dalam dakwaan yang dibacakan pada tanggal 27 Juni 2023, disebutkan bahwa Johnny G. Plate menyetujui perubahan dari 5.052 lokasi desa untuk program BTS 4G pada tahun 2020 hingga 2024 menjadi 7.904 lokasi desa pada tahun 2021 hingga 2022 tanpa melalui studi kelayakan mengenai kebutuhan infrastruktur BTS 4G dan tanpa adanya kajian dalam dokumen Rencana Bisnis Strategis (RBS) Kemkominfo, BAKTI, maupun Rencana Bisnis Anggaran (RBA) yang merupakan bagian dari Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-K/L) Kemkominfo.
Melansir Antara, Dion menjelaskan bahwa terdapat beberapa rapat dan arahan dari Presiden yang menjadi dasar keputusan tersebut.
Pertama, pada rapat terbatas kabinet pada tanggal 12 Mei 2020, Presiden mengarahkan untuk melakukan percepatan transformasi digital bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Rapat kedua, pada tanggal 4 Juni 2020, Presiden memimpin rapat tentang "Peta Jalan Pendidikan Tahun 2020 hingga 2035" yang memberikan arahan terkait kebutuhan investasi infrastruktur telekomunikasi untuk digitalisasi nasional.
Selanjutnya, pada rapat intern kabinet pada tanggal 29 Juli 2020, Presiden menjelaskan tentang pengadaan program kegiatan di bidang pangan, kawasan industri, dan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK). Pada rapat intern kabinet tanggal 16 Juli 2020, Presiden membahas tindak lanjut transformasi digital (Peta Jalan Indonesia Digital 2021 hingga 2024) yang menekankan pentingnya kecepatan transformasi digital di semua sektor.
Terakhir, pada rapat terbatas kabinet tanggal 3 Agustus 2020, Presiden memberikan arahan untuk penyelesaian infrastruktur Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) yang mencakup pembangunan BTS di 9.113 desa atau kelurahan dengan 1 BTS per desa/kelurahan.
Dalam eksepsinya, penasihat hukum Johnny G. Plate menyatakan bahwa pembangunan atau pengadaan BTS 4G pada tahun 2021 hingga 2022 tidak hanya terbatas pada peningkatan jumlah BTS menjadi 7.904 lokasi. Dia menyebut bahwa ini bukanlah inisiatif atau keinginan pribadi Johnny G. Plate, dan semua persyaratan pengadaan atau pembangunan BTS 4G telah dipenuhi dan tercantum dalam Rencana Kerja Anggaran dan Laporan Kinerja (RKAKL) Kemkominfo yang telah direvisi oleh Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan RI.
Johnny G. Plate didakwa melakukan tindak pidana korupsi dalam penyediaan infrastruktur BTS dan pendukung Kominfo periode 2020 hingga 2022 yang merugikan keuangan negara sebesar Rp8.032.084.133.795,51. Surat dakwaan juga menyebutkan sejumlah pihak yang diduga menerima keuntungan dari proyek pembangunan tersebut.
Berita Terkait
-
Johnny G Plate: Pengadaan BTS Arahan Presiden Jokowi
-
CEK FAKTA: Jokowi Pecat 4 Menteri Terkait Kasus BTS 4G Kominfo
-
Tak Hanya Dinasti Politik, Denny Indrayana Sebut Jokowi Juga Bangun Dinasti Bisnis, Kok Bisa?
-
Sebut Tak Pernah Berjuang untuk Demokrasi Tapi Mau Bikin Kerajaan, Rizal Ramli Sentil Dinasti Politik Jokowi: Gak Tau Malu
-
Prabowo-Cak Imin Bakal Minta Pendapat Jokowi soal Pasangan Capres-Cawapres KKIR, Gerindra: Wajar Namanya Bestie
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Viral Peras Pabrik Chandra Asri, Ketua Kadin Cilegon Dituntut 5 Tahun Penjara
-
SBY Minta Masyarakat Sadar, Indonesia Bukan Negeri Kaya Minyak!
-
Catat Laba Bersih Rp389 M, KB Bank Perkuat Struktur Manajemen Lewat Pengangkatan Widodo Suryadi
-
Kementerian ESDM: Etanol Bikin Mesin Kendaraan jadi Lebih Bagus
-
Saham BCA Anjlok saat IHSG Menguat pada Senin Sore
-
Menkeu Purbaya Mendadak Batal Dampingi Prabowo Saat Serahkan Aset Smelter Sitaan, Ada Apa?
-
Usai BNI, Menkeu Purbaya Lanjut Sidak Bank Mandiri Pantau Anggaran Rp 200 T
-
Bursa Kripto Global OKX Catat Aset Pengguna Tembus Rp550 Triliun
-
Jadi Duta Mobile JKN di Kupang, Pemuda Ini Bagikan Edukasi Memanfaatkan Aplikasi Layanan Kesehatan
-
IHSG Tetap Perkasa di Tengah Anjloknya Rupiah, Ini Pendorongnya