Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat pada Rabu (12/7/2023) sore seiring pasar yang bullish terhadap inflasi di Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis Kamis dini hari (13/7/2023) Indonesia. waktu
IHSG naik 11,29 poin atau 0,17 persen menjadi 6.808,21 poin. Sementara itu, kelompok 45 saham teratas atau indeks LQ45 naik 3,03 poin atau 0,32 persen menjadi 957,98 poin.
“Pergerakan IHSG mengikuti pasar saham global yang didukung oleh optimisme jelang rilis data inflasi AS malam ini. Selain itu, ada ekspektasi bahwa perkembangan perbankan pada triwulan II 2023 juga akan positif.” "Perasaan positif," kata Jono Syafei, Analis Henan Putihrai Sekuritas saat dihubungi via Antara di Jakarta.
Konsensus memperkirakan inflasi AS akan melambat lebih lanjut menjadi 3,1% yoy dari 4% dan inflasi inti menurun menjadi 5% yoy dari 5,3% yoy.
Beberapa pejabat Federal Reserve (Fed) juga mengatakan minggu ini bahwa bank sentral mungkin perlu menaikkan suku bunga untuk mengekang inflasi, tetapi akhir dari siklus pengetatan sudah dekat.
IHSG dibuka lebih tinggi dan mengakhiri sesi pertama di teritori positif. Pada sesi kedua, IHSG cenderung tetap menghijau hingga akhir perdagangan saham.
Berdasarkan indeks industri IDX IC, tujuh sektor menguat, dipimpin teknologi yang naik 1,21 persen, diikuti real estate dan kesehatan yang masing-masing naik 0,77 persen dan 0,12 persen. Sementara itu, empat sektor menguat, yakni energi yang turun paling besar, turun 1,11 persen, diikuti bahan dan barang bukan konsumsi yang masing-masing turun -0,24 persen dan 0,20 persen.
Saham dengan kenaikan terbesar adalah TRON, WIRG, BGTG, UNIQ dan RELF. Sedangkan saham yang paling menderita adalah KING, GRPM, IRSX, GJTL dan TOBA.
Frekuensi perdagangan saham sebanyak 1.338.035 transaksi, dengan total 20,26 miliar saham senilai Rp 8,74 triliun diperdagangkan.
Baca Juga: IHSG Pagi Ini Dibuka Tembus Level Psikologis 6.800
Secara total, 260 saham naik, 264 saham turun, dan 219 saham tetap tidak berubah. Di bursa saham regional Asia sore ini, indeks Nikkei turun 259,69 poin atau 0,81 persen ke level 31.493,90, indeks Hang Seng naik 201,11 poin atau 1,08 persen ke level 18.860,94, indeks Shanghai turun 25,184 poin dan 25,184 persen. 0.3.1. menguat sebesar 14,26 poin atau 0,46 persen menjadi 3.178,46 poin.
Berita Terkait
-
IHSG Ditutup Menguat, Finish di Level 6.808
-
5 Investor Kelas Kakap Pemegang Saham GOTO Setelah Dilepas GPF
-
Saham YG Entertainment Mendadak Anjlok Gegara Hal Ini, Benarkah Soal Lisa BLACKPINK?
-
Upaya Pemerintah Jadi Pemegang Saham Pengendali Vale Bisa Pacu Hilirisasi Nikel
-
IHSG Pagi Ini Dibuka Tembus Level Psikologis 6.800
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok