Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai kemunculan crazy rich muda ini justru resah semua pihak. Karena keberadaannya bisa memberi pengaruh buruk bagi masyarakat yang belum mengerti sama sekali tentang keuangan.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menjelaskan, keberadaan crazy rich muda, membuat adanya anggapan menjadi kaya itu mudah.
Sehingga, hal ini yang membuat masyarakat tergiur dengan penawaran-penawaran yang dengan mudah mendapatkan dana atau menjadi kaya.
"Itu kan (crazy rich) sebenarnya kalau kita lihat ngajarin sesuatu yang instan. Kan kalau kita nabung itu pelan-pelan, sedikit demi sedikit jadi bukit. Ini instan, orang bisa kaya cepet pakai apa sih?," ujar Frederica di Bogor, Selasa (25/7/2023).
Dengan kehidupan crazy rich muda yang sangat mudah mendapatkan dana dan menjadi kaya, membuat masyarakat juga mengikuti tawaran-tawaran penipuan berkedok investasi alias investasi bodong.
"Banyak kan skema-skemanya. Produk-produk yang nggak jelas itu. Dipikirnya bakal cepet kaya, taunya ketipu," jelas wanita yang kerap disapa Kiki itu.
Dia menyebut, fenomena ini sebenarnya telah banyak memakan korban. Kiki mencotohkan, adanya kasus investasi bodong robot trading Net89 dengan kerugian mencapai Rp 326 miliar.
Maka dari itu, dia menyatakan, OJK tengah menggalakkan edukasi dan literasi keuangan. Menurut Kiki, Edukasi dan literasi keuangan itu ditanamkan sejak anak-anak, karena menjadi objek dari penipuan investasi bodong maupun pinjol ilegal.
"Kalau kita lihat anak-anak sekarang dengan berbagai godaan untuk konsumtif sangat mudah ya. Dengan adanya gadget dan lain-lain bisa kemudian mudah tergoda beli barang-barang yang sebenarnya nggak perlu. Jadi kita mengajarkan bagaimana anak-anak mengenai budaya menabung sejak kecil," pungkas dia.
Baca Juga: OJK Resmi Terbitkan Aturan Pemisahan Unit Syariah Asuransi dan Reasuransi
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina
-
ESDM Mulai Pasok 16.000 LPG 3 Kg ke Banda Aceh
-
Profil PT Mayawana Persada, Deforestasi Hutan dan Pemiliknya yang Misterius
-
Mendag Lepas Ekspor Senilai Rp 978 Miliar dari 8 Provinsi
-
Modal Inti Superbank (SUPA) Tembus Rp8 Triliun, Naik Kelas ke KBMI 2
-
Mekanisme Buyback TLKM, Pemegang Saham Wajib Tahu
-
BI Perpanjang Batas Waktu Pembayaran Tagihan Kartu Kredit
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
BRI Umumkan Dividen Interim 2025 Rp137 per Saham, Didukung Laba Rp41,2 Triliun