Suara.com - Politikus Jusuf Kalla angkat bicara soal mahalnya ongkos berpolitik di Indonesia, terutama untuk mencalonkan diri sebagai ketua umum (ketum) sebuah partai. Ketua partai terkaya di Indonesia pun lazimnya merangkap sebagai pengusaha agar memiliki modal yang cukup. Di Partai Golongan Karya atau Golkar tempat JK bernaung, ongkos menjadi ketua partai bisa mencapai Rp600 miliar.
"Kalau sekarang Anda menjadi Ketua Golkar, jangan harap kalau Anda tidak punya modal Rp600 miliar," ujar Ketua Umum Golkar Periode 2004 – 2009 dalam seminar bertajuk Pemuda untuk Politik di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (31/7/2023).
Mantan wakil presiden di era Susilo Bambang Yudhoyono ini pun menambahkan ongkos yang tinggi ini hampir terjadi di semua partai. Terutama partai-partai yang pendirinya sudah tidak ada, salah satunya Golkar. Skema yang sedikit berbeda jika pendiri partai masih ada, seperti yang terjadi di PDIP atau Nasional Demokrat (Nasdem).
Lantas, siapa ketua partai terkaya di Indonesia? Apakah Airlangga Hartarto yang menjabat sebagai Ketua Umum DPP Golkar sekaligus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian?
Melansir sejumlah sumber, ketua partai terkaya di Indonesia saat ini adalah Hary Tanoesoedibjo. Selain menjabat sebagai Ketua Umum Perindo, Hary Tanoesoedibyo juga dikenal sebagai bos Media Nusantara Citra atau MNC TV.
Pada 2022 lalu, kekayaan Hary Tanoe disebut-sebut mencapai USD 1,5 miliar atau sekitar Rp22,4 triliun. Bukan hanya ketua partai terkaya, Hary Tanoesoedibyo dengan kerajaan bisnisnya juga masuk sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia.
Di sisi lain, Airlangga Hartarto sebagai orang nomor satu di Golkar juga memiliki harta kekayaan yang tak kalah bersaing. Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) mencatat kekayaan Airlangga sebesar Rp454.390.229.404. Harta tersebut dia laporkan pada 31 Desember 2022 dalam jabatannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Jumlah ini tentu saja kalah jauh jika dibandingkan kekayaan Hary Tanoesoedibyo.
Kekayaan terbesar Airlangga pada delapan unit tanah dan bangunan dengan total nilai Rp113.977.496.224. Tanah dan bangunan tersebut tersebar di Jakarta, Bogor, Gianyar, Manado, bahkan negara tetangga, Australia. Di Gianyar, Bali, luas tanah Airlangga mencapai 3.400 m2. Bahkan di Manado luas tanah yang dia miliki mencapai 40.455 m2.
Namun demikian, Airlangga memperoleh rapor merah dari partai sekaligus menjadi sorotan publik setelah diduga kuat terlibat dalam korupsi pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Pekan lalu, dia mendapat panggilan dari Kejaksaan Agung terkait kasus ini.
Baca Juga: Airlangga Hartarto Sepakat Gabung Koalisi Perubahan, Benarkah?
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Sebut Dewan DPD Golkar se-Indonesia Dukung Airlangga Hartarto, Ace Hasan: Gonjang-ganjing Harus Dihentikan
-
Jusuf Kalla Sebut Ongkos Jadi Ketum Golkar Rp600 M, Pengalaman Pribadi atau Hasil Observasi?
-
JK Samakan Nasib Anies Dengan Donald Trump Saat Pilpres, Pengamat: Hasil Survei Kerap Meleset
-
Bongkar Syarat Jadi Ketum Golkkar, Jusuf Kalla: Harus Punya Modal Rp600 Miliar
-
Airlangga Hartarto Sepakat Gabung Koalisi Perubahan, Benarkah?
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Harga Tiket Pesawat Meroket Meski Pemerintah Bilang Ada Diskon Nataru, Apa yang Terjadi?
-
Progres Pemulihan Listrik Pasca-Bencana: Aceh 33 Persen
-
OJK Proses Izin Dua Calon Lembaga Bursa Aset Kripto, Siapa Saja?
-
Diminta OJK Perbanyak Porsi, Proyeksi Keuangan Hijau Bakal Naik pada 2026
-
Mentan Amran: Korban Bencana Sumatra Harus Dibantu, Negara Memanggil!
-
Rupiah Masuk Zona Hijau, Dolar Amerika Loyo ke Rp16.667
-
IHSG Bergerak 2 Arah di Awal Sesi Hari Ini, Tapi Cenderung Melemah
-
Harga Emas Antam Meroket Lagi Hari Ini, Jadi 2.453.000 per Gram
-
Lewat AIIR, Indonesia Serius Tingkatkan Kepercayaan Investor Asing di Pasar Modal
-
CIMB Niaga Siap Berikan Kelonggaran Kredit Bagi Bencana Banjir Sumatra