Suara.com - Direktur Utama (Dirut) BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti mengajak civitas akademika turut berperan dalam prgam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia. Menurut Ali, civitas akademika tidak hanya bisa beperan dalam mengedukasi masyarakat untuk menjadi peserta JKN, namun juga bisa berperan mengawasi pelaksanaannya agar tetap efektif, efisien dan tepat sasaran
“Civitas Academica berperan sebagai inisiator, educator, motivator, dan role model dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya di daerah terpencil dan sulit dijangkau untuk menjaga pola hidup sehat dan menjadi peserta JKN. Selain itu, juga berperan penting dalam pengawasan Program JKN agar perjalanannya tetap efektif, efisien, dan tepat sasaran,” ujar Ghufron di Universitas Jember dalam Orasi Ilmiahnya pada Sabtu, (9/9/2023).
Pada kesempatan tersebut, Ghfuron mengundang seluruh civitas akademika untuk mengakses sampel data yang telah disediakan terkait pemanfaatan Program JKN. Ghufroan ingin, seluruh akademisi dapat melakukan penelitian terkait jaminan kesehatan di Indonesia, sehingga hasil yang diperoleh dapat dimanfaatkan BPJS Kesehatan dalam melakukan peningkatan kualitas layanan penyelenggaraan Program JKN.
“BPJS Kesehatan ini punya banyak kelolaan data, ada sampel data yang berjumlah sekitar 50 miliar row data yang siap diolah. Data sampel tersebut kini sudah dimanfaatkan oleh lembaga pendidikan hingga kementerian. Harapannya dengan adanya penelitian tersebut, BPJS Kesehatan mendapatkan masukan dari berbagai hasil penelitian yang dilakukan sehingga penyelenggaraan Program JKN kian optimal,” kata Ghufron.
Lebih jauh Ghufron menjelaskan, saat ini, BPJS Kesehatan juga berfokus pada transformasi mutu layanan. Upaya ini diharapkan membawa manfaat besar bagi peserta JKN, untuk dapat mengakses layanan dengan mudah, cepat, dan setara.
“Transformasi mutu layanan kami lakukan agar peserta JKN dapat mengakses layanan kesehatan dengan mudah, mendapatkan pelayanan terbaik dalam pelayanan medis, tindakan medis maupun pelayanan obat, dan respon pelayanan informasi dengan cepat, serta tidak terdapat perbedaan pelayanan di fasilitas kesehatan,” terangnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Jember, Iwan Taruna menyampaikan apresiasinya terhadap Program JKN yang selalu berinovasi dalam memberikan pelayanan kepada peserta JKN. Mahasiswa juga berperan dalam memantau jalannya Program JKN tepat sasaran. Iwan juga menambahkan bahwa masalah Universal Health Coverage (UHC) tidak hanya berkaca dari sisi supply, baik pembiayaan, provider, regulasi, dan sebagainya.
“Tak hanya itu, ada sisi demand yaitu misalnya dari segi kualitas kepesertaan. Peserta yang baik adalah peserta yang mendukung prinsip gotong royong, karena pada dasarnya semakin banyak masyarakat yang mendaftarkan diri maka cakupan jaminannya juga akan semakin luas”, jelas Iwan.
Mengenai sample data BPJS Kesehatan yang dapat dimanfaatkan untuk penelitian oleh para akademisi, Iwan menyampaikan data BPJS merupakan data yang sangat bermanfaat untuk digunakan sebagai data sekunder.
Baca Juga: Berkat Helmi-Dedy 24.162 Warga Bengkulu Bisa Berobat Gratis
“Kegiatan ini menjadi bentuk sosialisasi bagi civitas academica, khususnya bagi peneliti, agar bisa memanfaatkan data yang telah tersedia dari BPJS Kesehatan. Ke depannya, Universitas Jember akan terus menyelenggarakan dan mendukung program-program yang dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat di bidang kesehatan masyarakat,” tambah Iwan.
Pada kesempatan tersebut, salah seorang wisudawan Universitas Jember, David mengatakan, paparan yang diberikan Direktur Utama BPJS Kesehatan memberikan kesan positif bagi seluruh civitas academica. Menurutnya hal tersebut membuat dirinya lebih memahami peran BPJS Kesehatan dalam memberikan jaminan layanan kesehatan yang mudah, cepat, dan setara bagi seluruh masyarakat Indonesia.
“Beberapa hal saya pikir bahwa cakupan kepesertaan JKN ini sangat luar biasa. Bisa dibayangkan jika seluruh masyarakat Indonesia telah terjamin kesehatannya, dan membayarkan iuran secara rutin. Tentu sangat luar biasa juga pelayanan kesehatan yang bisa diberikan kepada peserta JKN,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Daftar Rumah Sakit Terima Pasien BPJS di Medan, Berikut Nomor Telepon dan Lokasinya
-
Top! BPJS Kesehatan Sabet Penghargaan 5 Star di Top GRC Awards 2023
-
Peran RS Terapung Atasi Kasus Jantung Peserta BPJS Kesehatan Asal NTT
-
Transformasi BPJS Kesehatan, Dulu Dicaci Kini Dicari
-
BPJS Kesehatan Luncurkan Program Pesiar untuk Akselerasi Capaian UHC
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
Usulan Kiai ke Prabowo: Bersihkan Jutaan Kayu Gelondongan Bencana Tanpa Bebani APBN!
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Perusahaan RI Bakal Garap Proyek Kabel Laut Jakarta-Manado
-
Baksos Operasi Katarak BCA Bangun Harapan, Buka Jalan Hidup Masyarakat yang Lebih Produktif
-
Kamus Istilah Pegadaian Terlengkap, Mulai dari Marhun hingga Surat Bukti Gadai
-
Industri Pindar Tumbuh 22,16 Persen, Tapi Hadapi Tantangan Berat
-
Perilaku Konsumen RI Berubah, Kini Maunya Serba Digital