Suara.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Mohammad Arsjad Rasjid Prabu Mangkuningrat, secara resmi dipilih sebagai Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo untuk Pemilihan Presiden 2024. Kabar ini membuat Arsjad merasa terkejut karena pertama kali dia mengetahuinya dari sumber berita online.
Perlu diketahui bahwa Arsjad Rasjid memiliki pengalaman yang luas dalam dunia bisnis di Indonesia. Saat ini, dia menjabat sebagai Presiden Direktur di PT Indika Energy Tbk. (INDY), sebuah perusahaan energi terintegrasi terkemuka di Indonesia.
Arsjad sebelumnya telah mengemban berbagai peran penting di perusahaan tersebut, termasuk sebagai Group CEO dari tahun 2005 hingga 2013, serta sebagai Wakil Presiden Direktur CFO Group dari 2013 hingga 2016.
Arsjad lahir pada tanggal 16 Maret 1970 di Jakarta. Ia merupakan alumnus Teknik Komputer dari University of Southern California pada tahun 1990 dan memperoleh gelar Bachelor of Science in Business Administration pada tahun 1993 dari Pepperdine University, California, Amerika Serikat.
Selain itu, Arsjad juga telah mengikuti berbagai program pendidikan eksekutif di berbagai lembaga ternama, termasuk Harvard Kennedy School, Lee Kuan Yew School of Public Policy, Universitas Oxford, Institut Jackson untuk Urusan Global, dan INSEAD.
Sebelum memegang jabatan sebagai Bos di Indika Energy, Arsjad bergabung dengan perusahaan tersebut pada tahun 1996 saat perusahaan tersebut baru didirikan. Selama kariernya, dia juga pernah bekerja di PT Indika Energy Infrastructure sejak Desember 2016 dan PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) sejak Juni 2014.
Arsjad telah mengisi berbagai jabatan penting, termasuk sebagai komisaris di Kideco, PT Gram Teknologi Indonesia, dan PT Indika Inti Corpindo. Dia juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Indika Multi Properti dan PT Indika Infrastruktur Investindo. Selain itu, Arsjad juga menjabat sebagai Ketua Yayasan Indika sejak Februari 2017.
Berita Terkait
-
Sebut Bukan Politik Identitas, Wamenag soal Ganjar Nongol di Iklan Azan: Itu Bagian Syiar Saja, Kecuali...
-
Adu Harta Kekayaan Ganjar vs Prabowo vs Anies: Siapa Bakal Capres Paling Tajir?
-
Ganjar Pranowo Wudhu Tak Gulung Baju Masih Jadi Sorotan, Bolehkah Salat Dengan Pakaian Basah?
-
Wacana Ridwan Kamil Jadi Cawapres Ganjar Langsung Ditolak Relawan; Apa Prestasinya?
-
Dulu Kritis, Kini Ade Armando Ngaku Luluh Setelah Dipeluk Prabowo Subianto di Kantor PSI
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global
-
Menkeu Purbaya Minta Kepala BGN Jelaskan ke Publik soal Rendahnya Serapan Anggaran MBG
-
7 Pekerja Masih Terjebak di Tambang Bawah Tanah Freeport, ESDM Sebut Butuh Waktu 30 Jam
-
Setelah Jeblok, IHSG Akhirnya Bangkit Setelah Kekhawatiran Menkeu Baru Mereda