Suara.com - Menurut Ariston Tjendra, sebagai pengamat pasar uang, rupiah berpotensi mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa, karena para pelaku pasar menantikan hasil dari rapat Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang akan digelar pada Kamis (21/9/2023) waktu Indonesia.
"Dengan membaiknya data ekonomi AS belakangan ini dan inflasi yang masih di atas 2 persen, kemungkinan besar The Fed akan mempertahankan suku bunganya pada rapat kali ini, namun mungkin akan memberikan indikasi untuk tetap mendukung kebijakan suku bunga tinggi," ujarnya, dikutip dari Antara.
Tak hanya itu, kenaikan harga minyak mentah yang terus berlanjut juga bisa menjadi permasalahan baru bagi perekonomian global dan memicu inflasi. Di sisi Indonesia, kenaikan harga minyak mentah akan menambah kebutuhan dolar AS untuk impor minyak.
"Jadi, faktor ini bisa menyokong penguatan dolar AS terhadap mata uang lain, termasuk rupiah," kata Ariston.
Ariston memperkirakan kemungkinan rupiah akan melemah pada hari ini dengan kisaran Rp15.380-Rp15.400 per dolar AS, dengan potensi support di kisaran Rp15.330 per dolar AS.
Pada pagi Selasa, nilai tukar rupiah yang diperdagangkan antarbank di Jakarta mengalami pelemahan sebesar 0,08 persen atau turun 12 poin menjadi Rp15.382 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.370 per dolar AS.
Sementara itu, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, juga mengatakan bahwa pelemahan rupiah dipengaruhi oleh kebijakan hawkish The Fed yang diperkirakan akan dipertahankan menjelang pengumuman kebijakan moneter Bank Sentral AS.
"Impresi umum adalah Federal Reserve akan mempertahankan suku bunganya ketika mengumumkan keputusan terbaru pada hari Rabu, namun juga kemungkinan akan mempertahankan sikap hawkish-nya, menunjukkan adanya kemungkinan setidaknya satu kali kenaikan suku bunga lagi pada tahun ini," ujar Ibrahim.
Baca Juga: Awas Kena Tipu! Uang Rupiah 'Mutilasi' Marak di Masyarakat
Berita Terkait
-
Dokter Richard Lee Ngaku Belum Terima Duit Rp500 Juta Meski Doddy Sudrajat Sesumbar Sudah Bayar
-
Gebyar Hatari Miliaran Rupiah Tahap 2 Periode 1 Telah Diundi, Inilah Para Pemenangnya
-
Kisah Inspiratif: Berhenti Jadi PNS Demi Tahu Bulat, Pria Ini Sukses Punya Penghasilan Rp4 Miliar Pertahun
-
Rupiah Mutilasi: Dugaan Cara Baru Distribusi Uang Palsu
-
Awas Kena Tipu! Uang Rupiah 'Mutilasi' Marak di Masyarakat
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya