Suara.com - Surya Airways akan menjadi pendatang baru di jagat bisnis penerbangan Indonesia. Maskapai baru ini dikonfirmasi kehadirannya usai Benny Rustanto membagikan izin usaha penerbangan Surya Airways yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Kehadiran Surya Airways cukup menarik. Pasalnya, sebelumnya pernah ada perusahaan aviasi dengan nama Surya Air. Lantas, apakah Surya Airways dengan Surya Air sama atau beda? Redaksi Suara.com mencoba untuk menelusuri dugaan ini.
Surya Air dan Surya Airways
Surya Air atau PT Surya Air adalah maskapai penerbangan tidak berjadwal milik PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang didirikan pada tahun 2010.
Perusahaan yang didirikan keluarga Wonowidjojo itu pada 2018 silam hanya mengoperasikan helikopter yang bisa disewa untuk korporasi, evakuasi medis, perjalanan pribadi, wisata, dan lain sebagainya.
Sementara Surya Airways didirikan oleh PT Surya Mataram Indonesia dengan investasi melalui PMDN serta memiliki izin pada 9 Oktober 2023 dan mencakup Sertifikat Standar Angkutan Udara Niaga Berjadwal (SS-AUNB).
Dalam dokumen tersebut, Surya Airways diidentifikasi sebagai angkutan udara niaga yang menyediakan penerbangan berjadwal baik domestik maupun internasional untuk penumpang, serta penumpang bersama kargo.
Salah satu sosok di balik Surya Airways, Benny Rustanto bukan nama baru dalam dunia aviasi Indonesia. Ia adalah pendiri dari PT Rustanto Utama Sejahtera (RUS Group).
Ia juga pemilik dari PT Rusky Aero Indonesia yang didirikan pada Maret 2022. Perusahaan ini bergerak di bidang penerbangan kargo dengan nama Raindo United Services.
Baca Juga: Surya Paloh Ungkap Cobaan Sebelum Anies-Muhaimin Bersatu: Hadapi Banyak Keraguan Dan Sinisme
Benny pernah menjabat sebagai CEO di PT Angkasa Transportindo Selaras pada Juli-Agustus 2022, Direktur Komersial dan Kargo di Citilink Indonesia pada Oktober 2018-Februari 2022 dan Wakil Presiden Kargo & Pendapatan Pendukung di Citilink Indonesia pada Juni 2017-Oktober 2018.
Meski demikian, belum ada informasi resmi yang disampaikan baik dari pihak Gudang Garam maupun Surya Airways terkait dua maskapai tersebut.
Tag
Berita Terkait
-
Ikuti Jejak Ibu, Surya Insomnia Ingin Jadi Guru Ngaji di Masa Tua
-
Utang Tembus Rp6 Miliar, Surya Paloh Siap All-out Dukung Anies-Cak Imin?
-
Mantan Bos Citilink Mau Bawa Maskapai Surya Airways Terbang Tinggi
-
Antar Anies-Muhaimin Daftar KPU, Surya Paloh Berharap Pilpres 2024 Berjalan Jujur Dan Adil
-
Surya Paloh Ungkap Cobaan Sebelum Anies-Muhaimin Bersatu: Hadapi Banyak Keraguan Dan Sinisme
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan