Suara.com - Pengamat Ekonomi Digital, Heru Sutadi mengingatkan pemerintah untuk waspada adanya penguasaaan data dan pasar dari pelaku digital global. Hal ini, menyusul adanya upaya Bos TikTok yang ingin mengunjungi Indonesia untuk membahas e-commerce pengganti TikTok Shop.
Heru menyebut, jangan sampai suatu investasi akan merusak ekonomi kerakyatan bangsa. Hal tersebut perlu dihindari oleh Pemerintah Indonesia.
"Yang perlu dihindari adalah penguasaan data, penguasaan pasar yang dalam jangka panjang akan merusak ekonomi kerakyatan bangsa ini dan data sebagai new oil dikuasai satu perusahaan itu membahayakan," ujarnya yang dikutip, Senin (30/10/2023).
Heru melanjutkan, pengembangan e-commerce di Indonesia juga harus memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk kesejahteraan dan kemajuan orang Indonesia. Maka dari itu, Pemerintah dinilai harus tegas mengedepankan keamanan data masyarakat Indonesia, dalam menyikapi upaya TikTok membuka e-commerce pengganti TikTok Shop
"Sehingga, kalau ada pelaku digital global yang masuk ke Indonesia dan hanya menjadikan Indonesia sebagai pasar, harus kita tolak," kata dia.
Sebelumnya, CEO TikTok Shou Zi Chew menyatakan niatnya untuk bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Rencana ini setelah pemerintah membredel layanan e-commerce TikTok, yaitu TikTok Shop pada awal Oktober lalu.
Rencana bos TikTok ngotot untuk menemui Jokowi ini diungkapkan oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. Hanya saja, Menteri Teten menyebut bahwa pertemuan ini sepertinya tidak bakal terjadi, sebab komunikasi dengan Bos TikTok hanya melalui dirinya.
"CEO Tiktok menyurati Presiden ingin ketemu. Dilimpahin ke saya," kata Teten di Jakarta yang dikutip, Kamis (26/10/2023).
Selain itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meminta TikTok fokus ke bisnis media sosial saja jangan ikut bermain di industri e-commerce.
Baca Juga: Pelaku Usaha Online Wajib Lapor Data ke BPS Mulai Januari 2024
Hal ini merespons soal keinginan TikTok yang bakal mengajukan izin perdagangan daring atau e-commerce ke Pemerintah Indonesia.
"Udah lah TikTok ini udah lah kalau dia medsos, medsos aja jangan monopoli juga. Bangsa ini jangan terlalu diatur-atur lah," kata Bahlil kepada wartawan usai menghadiri acara BNI Investor Daily Summit 2023 di Hutan Kota by Plataran, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023).
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Grab Indonesia 2025: Ketika Platform Digital Menjadi Bantalan Sosial dan Mesin Pertumbuhan Ekonomi
-
Purbaya Ungkap Peluang Gaji PNS Naik Tahun Depan, Ini Bocorannya
-
ESDM Terus Kejar Target Produksi Minyak Tembus 900 Ribu Barel per Hari
-
Harga Cabai Tak Kunjung Turun Masih Rp 70.000 per Kg, Apa Penyebabnya?
-
Pasokan Energi Aman, Pembangkit Listrik Beroperasi Tanpa Kendala Selama Nataru
-
Bahlil Tegaskan Perang Total Lawan Mafia Tambang
-
Petani Soroti Kebijakan Biodiesel Justru Bisa Rusak Ekosistem Kelapa Sawit
-
Dirayu Menperin soal Insentif Mobil Listrik 2026, Ini Jawaban Purbaya
-
Jelang Tahun Baru, Purbaya: Saya Pikir Menkeu Sudah Tenang 31 Desember
-
Sejarah! Produksi Sumur Minyak Rakyat Dibeli Pertamina di Jambi