Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempromosikan tanah di kawasan IKN Nusantara, Kalimantan Timur kepada para 100 pengusaha Tanah Air dalam acara Kompas 100 CEO yang digelar di calon Ibukota baru Indonesia tersbeut Kamis (2/11/2023).
Jokowi bilang harga tanah di IKN masih sangat murah yakni dibawah Rp1 juta per meter persegi. Bahkan dirinya membandingkannya dengan harga tanah di Jakarta, tepatnya di SCBD, Jakarta Selatan yang sudah mencapai Rp200 juta per meter persegi.
"Ini saya mengajak bapak/ibu (calon investor) semuanya mumpung harga tanahnya masih murah. Karena (kalau) bapak/ibu beli tanah di SCBD per meter Rp200 juta, di Menteng Rp150 juta, Balikpapan sudah Rp10 juta-Rp15 juta. Di sini (IKN) masih di bawah Rp1 juta," kata Jokowi.
Jokowi pun memperkirakan harga tanah di IKN akan terus merangkak naik kedepannya, untuk itu dirinya berharap para pengusaha untuk segera melakukan investasinya di IKN>
"Tapi mungkin minggu depan sudah naik (harga tanah di IKN). Enggak (bercanda), benar ini benar. Bulan depan sudah naik karena memang harganya bergerak terus. Kalau peminat banyak masa dijual murah? Ya ndak lah. Otorita (IKN) pintar," sambung Jokowi.
Jokowi lantas meminta investor jangan takut IKN bakal mangkrak selepas dirinya lengser pada Oktober 2024 mendatang. Ia menyebut keberlanjutan pemindahan dan pembangunan ibu kota baru dijamin dalam UU Nomor 3 Tahun 2022 yang revisinya baru disetujui DPR tempo hari lalu.
Ia menegaskan IKN hadir untuk keberlanjutan Indonesia. Jokowi lantas berpesan agar para pengusaha dan calon investor tidak khawatir dengan gejolak Pilpres 2024 dan nasib IKN di tangan presiden selanjutnya.
"Kita kan sudah berapa kali pemilu langsung, 2004, 2009, 2019. Mau pemilu hangat-hangat dikit, agak panas endak apa-apa. Yang penting bapak/ibu jangan beli kipas, ngipasin atau beli kompor manas-manasin," kelakar Jokowi.
Baca Juga: Pantun Jokowi Dihadapan 100 CEO di IKN: Biar Pembangunan Maju Terus Pinjam Dulu Seratus
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia