Suara.com - Perkembangan industri baja nasional diperkirakan akan meningkat setiap tahunnya. Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) memperkirakan kebutuhan baja nasional pada tahun 2045 sebesar 100 juta ton dengan nilai investasi mencapai 100 miliar dolar AS .
Chairman IISIA, Purwono Widodo mengatakan, proyeksi tersebut merupakan potensi yang baik bagi industri baja mengingat saat ini pemerintah sedang gencar melakukan proyek pembangunan nasional yang mana baja merupakan salah satu material utamanya.
Namun, di sisi lain, industri baja nasional juga menghadapi tantangan berupa tingkat utilisasi kapasitas produksi baja nasional yang masih rendah.
Tantangan lain yang perlu dihadapi adalah industri baja harus mampu menghasilkan produk baja rendah emisi karbon dalam upaya mengimplementasikan Green Industry menuju Net Zero Emission yang ditargetkan tercapai pada tahun 2050.
Untuk mencari solusi itu, IISIA bersama KADIN Indonesia didukung Kementerian Perindustrian menyelenggarakan IISIA Business Forum (IBF) 2023 yang akan dilaksanakan pada tanggal 9-11 November 2023 di Indonesia Convention Exhibition (ICE BSD).
"IISIA berharap IBF 2023 akan menjadi wadah yang mampu memfasilitasi business matching antara stakeholder di dalam industri baja yang dapat membuka pintu bagi kesepakatan bisnis yang saling menguntungkan dan memajukan pertumbuhan industri baja," ujar Purwono di Jakarta, Senin (6/11/2023).
Adapun, tujuan dari kegiatan IBF ini adalah menunjukan perkembangan industri baja nasional, memperlihatkan teknologi terbaru pembuatan besi baja, terutama teknologi yang terkait dengan green industry, bersama pihak terkait mendiskusikan dan merumuskan bersama pengembangan industri baja nasional ke depan.
Selain itu, mematangkan penyusunan roadmap pengurangan emisi CO2 di industri baja nasional menuju target Net Zero Emission serta mendorong business matching antara anggota IISIA dan anggota KADIN.
"Tema IBF 2023 kali ini adalah Industri Baja Nasional untuk Kemandirian Bangsa. Tema tersebut dipilih sesuai dengan situasi kita yang menghadapi kompleksitas tantangan ekonomi baik ditingkat global maupun nasional, yang perlu disikapi oleh industri besi dan baja nasional agar menjadi semakin tangguh dan mandiri, serta menguatkan kolaborasi dan sinergi antara semua pihak yang terlibat dalam kemajuan industri baja nasional," kata dia.
Sebagai organisasi yang menaungi asosiasi-asosiasi industri termasuk asosiasi industri baja nasional, KADIN Indonesia meyakini IBF 2023 memiliki peran penting dalam memperkuat sinergi dan kolaborasi diantara pelaku industri dan juga dengan pemerintah.
Plh Ketua Umum KADIN Indonesia, Yukki N Hanafi mengatakan IBF 2023 tahun ini merupakan keikutsertaan penyelenggaraan yang kedua bagi KADIN Indonesia bersama dengan IISIA dan Kementerian Perindustrian.
"Event IBF 2023 ini tentu akan semakin menguatkan sinergi dan kolaborasi antara pelaku industri, asosiasi, pemerintah, dan seluruh stakeholder terkait sebagai penggerak roda perekonomian untuk kemajuan Indonesia," kata dia.
Selain pameran, kegiatan IBF 2023 juga terdiri atas seminar dan talkshow dengan narasumber pakar, praktisi, dan profesional dalam ekosistem industri baja nasional, pameran produk dan teknologi baja nasional dan internasional, tindak lanjut MoU kerja sama IISIA dengan asosiasi industri dan profesi dalam peningkatan penggunaan produk baja dalam negeri serta lomba rancang bangun green infrastructure.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status
-
Profil PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), Ini Sosok Pemiliknya
-
BRI Ajak Warga Surabaya Temukan Hunian & Kendaraan Impian di Consumer BRI Expo 2025
-
TikTok Dibekukan Komdigi Usai Tolak Serahkan Data Konten Live Streaming Demo
-
Maganghub Kemnaker: Syarat, Jadwal Pendaftaran, Uang Saku dan Sektor Pekerjaan
-
Perusahaan Ini Sulap Lahan Bekas Tambang jadi Sumber Air Bersih
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya
-
IHSG Tutup Pekan di Zona Hijau: Saham Milik Grup Djarum Masuk Top Losers
-
Maganghub Kemnaker Dapat Gaji Rp 3.000.000 per Bulan? Ini Rinciannya