Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan untuk meresmikan dua bandara baru di Papua pada hari Kamis (23/11) ini. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyatakan bahwa dua bandara tersebut adalah Bandara Douw Aturure di Nabire, Papua Tengah, dan Bandara Siboru di Fakfak, Papua Barat.
Dalam keterangan resmi pada Rabu (22/11), Budi mengungkapkan bahwa pembangunan dua bandara tersebut telah selesai dan siap untuk diresmikan oleh Presiden Jokowi. Kedua bandara ini masuk dalam kategori Strategis Nasional (PSN) dan merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah.
Menurut Budi, dalam kolaborasi ini, pemerintah daerah menyediakan lahan, sementara pemerintah pusat bertanggung jawab untuk pembangunan terminal, landasan pacu, dan fasilitas lainnya.
Ia berharap, keberadaan dua bandara baru ini akan meningkatkan mobilitas masyarakat di wilayah Papua, baik menuju Nabire maupun Fakfak.
"Kami berharap mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah dalam upaya memasarkan dua bandara ini, sehingga aktivitas penumpang dan penerbangan dapat meningkat," ungkapnya.
Pembangunan Bandara Siboru dilaksanakan mulai tahun 2020 hingga 2023, sementara Bandara Douw Aturure Baru dibangun dari tahun 2020 hingga 2022.
Bandara Siboru
Bandar Udara Siboru, yang terletak di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, adalah bandara yang baru dibangun. Lokasinya berada di bagian barat kabupaten, yang secara simbolis diidentifikasi dengan filosofi "satu tungku tiga batu". Bandara ini tepatnya terletak di Distrik Wartutin, Kabupaten Fakfak, Papua Barat.
Proses pembangunan Bandar Udara Siboru telah dimulai sejak tahun 2020. Terminal bandara ini memiliki luas sekitar 800 meter persegi. Adapun rencana untuk landasan pacu Bandar Udara Siboru adalah sepanjang 3.600 meter, namun pada tahap pertama pembangunan, hanya dibangun sepanjang 1.600 meter.
Baca Juga: Dokumen Rombak Menteri PDIP Mendadak Bikin Gaduh! Jokowi Mau Reshuffle dalam Waktu Dekat?
Bandara Douw Aturure Baru
Bandar Udara Douw Aturure Baru (IATA: NBX, ICAO: WABI) adalah bandar udara yang terletak di distrik Nabire, Kabupaten Nabire, provinsi Papua Tengah, Indonesia.
Dengan ketinggial 6 mdpl, bandara Douw Aturure Baru dibangun mulai tahun 2020 hingga 2022.
Berita Terkait
-
Aksi Jokowi Main Bola bareng Pelajar di Papua Seru! Sempat Cetak Gol Tapi Malah Kebobolan
-
Jersey Dimasukin, Intip Gaya Jokowi Main Bola Bareng Anak Papua
-
Beredar Dokumen Reshuffle Kabinet Jokowi, Begini Kata Plt Ketum PPP
-
Kapten Timnas AMIN Yakin Panglima TNI Netral di Pilpres 2024 Meski Dekat dengan Jokowi
-
Dokumen Rombak Menteri PDIP Mendadak Bikin Gaduh! Jokowi Mau Reshuffle dalam Waktu Dekat?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T
-
Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD
-
Emiten Milik Sandiaga Uno SRTG Tekor Rp 2,43 Triliun di Kuartal III-2025
-
Inflasi YoY Oktober 2,86 Persen, Mendagri: Masih Aman & Menyenangkan Produsen maupun Konsumen