Suara.com - Untuk mendukung terciptanya ketahanan air dan pangan di Indonesia, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan pembangunan berbagai infrastruktur bidang sumber daya air.
Pada Tahun Anggaran (TA) 2024, dialokasikan pembangunan 23 bendungan, dengan telah menyelesaikan 15 bendungan on going dengan target selesai tahun 2024, melanjutkan 7 bendungan on going yang alokasinya akan berlanjut ke tahun anggaran berikutnya, serta membangung 1 bendungan baru.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Bob Arthur Lombogia mengatakan, pada TA 2024 telah dialokasikan anggaran sebesar Rp21,56 triliun, yang digunakan untuk pembangunan 23 bendungan, termasuk revitalisasi Danau Teloko di Sumatera Selatan, Danau Tondano di Sulawesi Utara, Danau Tempe di Sulawesi Selasatan, dan Danau Ayamaru di Papua.
“Pada tahun 2023, anggaran untuk kegiatan bendungan sebesar Rp13,99 triliun, dan tahun 2024 meningkat sebesar 54% menjadi Rp21,56 triliun. Kami harus menyelesaikan 15 bendungan hingga akhir tahun 2024. Jumlah ini adalah penyelesaian bendungan terbanyak per tahun sejak tahun 2015,” kata Bob Arthur.
Adapun 15 bendungan on going yang ditargetkan selesai 2024 adalah Bendungan Keureuto dan Rukoh, termasuk bangunan pengarah Bendungan Rukoh di Provinsi Aceh, Bendungan Tiga Dihaji di Sumatera Selatan, Leuwikeris di Jawa Barat, Bendungan Jlantah, Bener, Jragung di Jawa Tengah, Bagong di Jawa Timur, Sidan di Bali, Meninting di Nusa Tenggara Barat, Manikin di Nusa Tenggara Timur, Marangkayu di Kalimantan Timur, Bulango Ulu di Gorontalo, Budong-Budong di Sulawesi Barat, dan Way Apu di Maluku.
Kemudian pembangunan 1 bendungan baru, yakni Pelosika di Sulawesi Utara dan 7 bendungan lanjutan yang anggarannya akan berlanjut ke tahun anggaran berikutnya, meliputi Bendungan Mbay di Nusa Tenggara Timur yang telah mulai konstruksi sejak 2021, Bendungan Jenelata di Sulawesi Selatan mulai konstruksi sejak 2022, dan 5 bendungan mulai dibangun sejak 2023, yakni Bendungan Cibeet dan Cijurey di Jawa Barat, Bendungan Karangnongko dan Cabean di Jawa Tengah serta Bendungan Riam Kiwa di Kalimantan Selatan.
Lebih lanjut, Bob Arthur menyampaikan secara keseluruhan postur pagu anggaran Ditjen SDA tahun 2024 sebesar Rp47,64 triliun yang digunakan untuk mendukung program ketahanan Sumber Daya Air senilai Rp45,09 triliun dan dukungan manajemen sebesar Rp2,54 triliun.
Untuk program ketahanan SDA, selain pembangunan bendungan dan revitalisasi danau juga dikerjakan pembangunan 4.000 hektare daerah irigasi dan rehabilitasi serta peningkatan irigasi seluas 38.000 hektare dengan anggaran Rp4,17 triliun.
“Kemudian juga dilakukan pembangunan pengendali banjir dan pengaman pantai sepanjang 58,5 km, pembangunan prasarana air baku dengan kapasitas 2,5 m3 per detik, dan pembangunan 7 embung dan sumur bor di daerah kekeringan,” kata Bob Arthur.
Baca Juga: Menteri PUPR: Duit Investasi Swasta di IKN Rp45 Triliun
Program ketahanan SDA prioritas lainnya meliputi kegiatan operasi dan pemeliharaan dengan anggaran Rp7,08 triliun. Anggaran tersebut termasuk untuk Padat Karya Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI), cadangan bencana, pengadaan alat berat, dan bahan banjiran. Selanjutnya kegiatan pengadaan tanah meliputi pengadaan tanah untuk kegiatan Non Program Strategis Nasional (PSN), ganti rugi tegakan, dan BOP dan administrasi pengadaan tanah.
“Kami juga alokasikan anggaran sebesar Rp1,17 triliun untuk dukungan teknis lainnya seperti program pengendalian lumpur Sidoarjo dan pelaksanaan Turbinwas di Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo,” ujar Bob Arthur.
Berita Terkait
-
Bentuk Transparansi dan Akuntabilitas Hasil Kerja, Kementerian PUPR dan Kemenkeu Lakukan Serah Terima BMN
-
Realisasi Program BSPS Kementerian PUPR 2023 Sebanyak 149.539 Unit, Kota Balikpapan Tercapai 100 Persen
-
Program Padat Karya Tunai Sumber Daya Air Serap Lebih dari 250 Ribu Pekerja
-
Rogoh Rp21,26 Triliun, Pemerintah Mau Bangun Jalan Tol Elevated Diatas Tol JORR
-
Menteri PUPR Tinjau Preservasi Jalan Wolo - Bts Kota Kolaka di Sulawesi Tenggara untuk Tingkatkan Konektivitas Wilayah
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T