"Pandemi COVID-19 menyebabkan kami harus menutup sepenuhnya. Tidak ada kegiatan produksi maupun pemasaran. Itu merupakan periode yang sangat sulit, tidak hanya dibandingkan dengan awal pendirian usaha kami. Karena, saya harus mengakui, membangun kepercayaan konsumen pada saat itu sangat menantang," ungkap Suswaningsih.
Meskipun begitu, Suswaningsih menyatakan bahwa Kelompok Industri Rumah Tangga Jenang Barokah berhasil pulih dan sekarang dapat berkembang lebih besar daripada sebelumnya.
"Keunggulan kami terletak pada produk jenang Barokah yang berbeda dari sebagian besar jenang lainnya karena kami mengutamakan bahan berkualitas tinggi. Anda bisa membuktikannya, rasanya pasti berbeda," ujarnya.
Tidak tanpa alasan, kualitas yang ditanamkan oleh Kelompok Industri Rumah Tangga Jenang Barokah pada produk jenang ketan mereka adalah hasil dari kerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
"Kami mendapatkan bimbingan dari peneliti LIPI sejak tahun 2015 untuk memproduksi jenang dengan kualitas terbaik," tambahnya.
Saat ini, Kelompok Industri Rumah Tangga Jenang Barokah juga sudah menjalin mitra dari luar daerah seperti Pacitan untuk memasok bahan dasar jenang seperti kelapa dan lain sebagainya.
Dalam sehari, industri rumah tangga Jenang Barokah mampu menghasilkan rata-rata 73 kg jenang. Bahkan, saat ramai pesanan, dalam satu hari mereka bisa memproduksi 300 kg jenang yang membutuhkan setidaknya 80 butir kelapa.
Dengan skala produksi seperti di atas, omzet yang dihasilkan Kelompok Industri Rumah Tangga Jenang Barokah tidak main-main, berkisar Rp150 hingga Rp200 juta dalam setahun.
Rahasia Kelezatan Jenang Barokah
Baca Juga: Tarik Tunai BRI di Indomaret dan Alfamart, Mudah dan Praktis
Suswaningsih menuturkan, seiring dengan pesatnya industri makanan, sering kali tuntutan memaksa pengolahan yang cepat dengan mengandalkan mesin-mesin modern dan berdampak pada pengurangan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.
Namun, hal itu tidak terjadi pada Kelompok Industri Rumah Tangga Jenang Barokah di Padukuhan Saban itu.
Alasannya karena, selain menjaga kualitas, pembuatan jenang dengan alat tradisional dan pengapian kayu bakar juga menjaga kondisi ekonomi keluarga di lingkungan Saban.
"Tetap jaga kualitas. Harus sabar dan terus istiqomah dan jangan anggap remeh pesanan meskipun sedikit," pungkas dia.
Tidak hanya jenang, di Padukuhan Saban juga terdapat usaha rumahan lainnya seperti wngko babat dan berbagai macam olahan kripik berbahan alami. Inisiatif ini memberikan manfaat positif bagi peningkatan ekonomi keluarga para ibu-ibu yang aktif di lingkungan kampung tersebut.
Hingga kini, tidak hanya satu, ratusan orang dari dukuh Saban mampu berdaya secara mandiri dengan dukungan KUR BRI.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
Terkini
-
Gaji Tukang Masak MBG dan Pencuci Piring Nampan MBG: Bisa Capai 5 Jutaan?
-
Katalog Promo Superindo Spesial "Weekday": Diskon Minyak Goreng dan Sabun Hingga 50 Persen
-
Rupiah Mulai Menguat, Sesuai Prediksi Menkeu Purbaya
-
IHSG Dibuka 'Ngegas' Awal Pekan, Investor Tunggu Rilis Data Ekonomi Kunci
-
Anak Muda Jadi Kunci Penting Tingkatkan Literasi Keuangan, Ini Strateginya
-
Telkomsel melalui Ilmupedia Umumkan Pemenang Chessnation 2025, Ini Dia Daftarnya
-
Emiten PPRE Pakai Strategi ESG Bidik Kepercayaan Investor Global
-
Rupiah Meloyo, Ini Jurus Jitu BI, OJK, dan Bank Tingkatkan Pasar Keuangan
-
Waskita Karya Jual Saham Anak Usaha di Sektor Energi Senilai Rp179 Miliar
-
Industri Keuangan Syariah Indonesia Masih Tertinggal dari Malaysia