Suara.com - Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank komersial terbesar di Indonesia dengan aset mencapai Rp1.851 triliun pada kuartal III 2023.
BRI juga merupakan bank dengan salah satu kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia, yaitu Rp807,05 triliun.
Saham BRI (BBRI) telah diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 1976.
Saham BBRI termasuk dalam jajaran saham LQ45, yaitu indeks saham yang berisikan 45 saham dengan likuiditas dan fundamental yang baik.
BRI memiliki prospek yang cerah di masa depan. Hal ini didukung oleh beberapa faktor, antara lain:
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil. Ekonomi Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 5,3% pada tahun 2023.
Pertumbuhan ekonomi ini akan mendorong peningkatan permintaan kredit dari masyarakat dan UMKM.
Peningkatan inklusi keuangan. Pemerintah Indonesia menargetkan inklusi keuangan mencapai 90% pada tahun 2024. BRI memiliki peran penting dalam mendukung target tersebut, karena BRI merupakan bank yang fokus pada segmen UMKM dan mikro.
Transformasi digital BRI. BRI telah melakukan transformasi digital secara agresif dalam beberapa tahun terakhir. Transformasi digital ini akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas BRI, sehingga akan meningkatkan kinerja keuangan BRI.
Baca Juga: Resmi Ditutup, UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 Catatkan Business Matching Senilai Rp1,26 Triliun
Potensi Saham BRI
Berdasarkan prospek yang cerah tersebut, saham BBRI memiliki potensi untuk tumbuh di masa depan. Potensi pertumbuhan saham BBRI dapat dilihat dari beberapa faktor, antara lain:
Potensi pertumbuhan laba bersih BRI. BRI menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 10% pada tahun 2023. Pertumbuhan laba bersih ini akan didukung oleh pertumbuhan kredit, peningkatan efisiensi, dan perbaikan kualitas aset.
Potensi pertumbuhan dividen BRI. BRI menargetkan pembayaran dividen sebesar 70 persen dari laba tahun 2023.
Analisis Saham BRI
Berdasarkan analisis teknikal, saham BBRI masih dalam tren bullish. Saham BBRI telah menembus level resistance Rp5.375 pada tanggal 8 Desember 2023. Hal ini menunjukkan bahwa saham BBRI memiliki potensi untuk melanjutkan tren bullish-nya sampai akhir tahun ini.
Namun, investor perlu memperhatikan beberapa faktor risiko sebelum berinvestasi di saham BBRI, antara lain:
Resiko ekonomi global. Ekonomi global diperkirakan akan mengalami perlambatan pada tahun 2023. Perlambatan ekonomi global ini dapat berdampak negatif pada kinerja keuangan BRI.
Resiko persaingan. BRI menghadapi persaingan yang ketat dari bank-bank lain, baik dari bank swasta maupun bank BUMN.
Kesimpulan
Saham BRI memiliki prospek yang cerah di masa depan. Namun, investor perlu memperhatikan beberapa faktor risiko sebelum berinvestasi di saham BBRI.
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli saham, melainkan hanya untuk memberikan gambaran semata. Segala keputusan investasi merupakan tanggung jawab sendiri para investor saham.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sinyal Kuat Menkeu Baru, Purbaya Janji Tak Akan Ada Pemotongan Anggaran Saat Ini
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global