Suara.com - Jepang sudah menyatakan komitmen mereka dalam proyek kelanjutan pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta jalur timur-barat setelah pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida pada Sabtu (16/12/2023).
Disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, proyek MRT Jakarta terus memerlihatkan perkembangan yang signifikan.
"Pledge (komitmen) Jepang untuk mempercepat pembangunan MRT Jalur Timur-Barat ditargetkan groundbreaking Agustus 2024," kata dia.
Untuk diketahui, proyek MRT Jalur Timur-Barat merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Pembangunan ini merupakan bagian dari pengembangan jaringan MRT Jalur Utara-Selatan, yang menjadi tulang punggung sistem transportasi massal berbasis rel di DKI Jakarta dan sekitarnya.
Dalam Fase 1 Tahap 1, pengembangan MRT koridor Timur-Barat akan mencakup jalur dari Tomang hingga Medan Satria. Saat seluruh koridor terhubung, total panjangnya mencapai 90 km dari Balaraja di Tangerang hingga Cikarang, melintasi tiga provinsi, dua kabupaten, dan tiga kota.
Selain pembangunan MRT, pertemuan tersebut juga menyambut baik penyelesaian perundingan substantif Protokol Perubahan IJEPA (Indonesia Japan Economic Partnership Agreement). Dalam protokol tersebut, Indonesia mendapatkan keuntungan seperti perbaikan akses pasar di Jepang, termasuk eliminasi tarif produk perikanan olahan.
Selanjutnya, perluasan akses pasar perbankan dan kerja sama New MIDEC (Manufacturing Industrial Development Center) untuk mendukung industri Indonesia sebagai basis produksi kawasan. Pertemuan juga membahas masalah transisi energi sebagai co-initiator Asia Zero Emission Community (AZEC).
Presiden Jokowi menekankan implementasi proyek prioritas, termasuk pembangunan pembangkit listrik geothermal di Muara Laboh, proyek Waste to energy di Legok Nangka, dan pengelolaan lahan gambut di Kalimantan Tengah.
Baca Juga: Ulasan Film A Resistance, Nasib Pejuang Wanita Korea di Era Penjajahan Jepang
Jokowi juga menyoroti kerja sama mineral kritis dengan Jepang dan kesiapan Indonesia menjadi bagian penting dalam rantai pasok baterai EV dunia. Selain itu, disepakati dukungan Jepang yang lebih besar untuk pembangunan ekonomi di pulau terluar Indonesia, terutama untuk industri perikanan.
Berita Terkait
-
Bukan Wasit Biasa! Sepak Terjang Wasit Jepang Futoshi Nakamura di BRI Liga 1
-
Review Film The Boy and the Heron, Film Studio Ghibli yang Paling Filosofis
-
PSS Sleman Heran Wasit Jepang Kasih Persija Penalti di Menit Akhir
-
Alasan Thomas Doll Angkat Topi untuk Wasit Jepang, Bukan karena Hadiahi Persija Penalti
-
Ulasan Film A Resistance, Nasib Pejuang Wanita Korea di Era Penjajahan Jepang
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025