Suara.com - Survei elektabilitas baik calon presiden dan wakil presiden atau partai politik belakangan memang banyak menarik perhatian masyarakat.
Terkait hal ini, Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP, Bambang Wuryanto atau yang akrab disapa dengan Bambang Pacul mengungkapkan, biaya mengadakan survei nasional diperkirakan mencapai Rp1,2 miliar.
Hal ini, ia sebut, bahwa survei tidak lebih dari salah satu bisnis dan bukan lembaga sosial. Belakangan, elektabilitas PDIP sebagai partai penguasa memang mulai terkikis semenjak hubungan Presiden Jokowi dan keluarganya dengan partai berlogo banteng itu merenggang.
Namun demikian, ia mengaku optimis PDIP mampu raih kemenangan dalam Pemilu 2024. Pacul menekankan bahwa keyakinan tersebut didasarkan pada data. PDIP juga memiliki strategi yang terperinci dalam menghadapi Pemilu 2024.
"Keyakinan itu hanya bersifat khayalan. Kami tidak bersifat khayalan, kami memiliki rancangan yang matang dan data yang solid," ujar dia, Rabu (24/1/2024).
Hal serupa juga sempat disampaikan Bambang Pacul pada tahun lalu. Ia menegaskan, sama sekali tidak percaya dengan lembaga survei.
"Kalau versi lembaga survei elektabilitas Ganjar Pranowo berada di bawah Prabowo Subianto aku tidak percaya," kata dia saat hadir di pendopo Rumdin Bupati Wonogiri, Minggu (28/5/2023) silam.
Untuk diketahui, Survei Indikator Politik yang dilaksanakan pada 25-27 Desember 2023 menyebut, elektabilitas partai Gerindra telah melampaui PDIP. Menurut survei tersebut, elektabilitas Gerindra mencapai 17,9 persen, sedangkan PDIP berada pada angka 17,5 persen.
Hasil serupa ditunjukkan survei LSI Dennya JA yang menunjukkan elektabilitas Gerindra sebesar 19,5 persen, sedangkan PDIP berada pada angka 19,3 persen.
Baca Juga: Saat Hasto Ledek Mahfud di Debat Cawapres: Gesturnya Kurang Pas
Berita Terkait
-
Survei Gibran Meroket di Berbagai Lini Digital Pasca Debat Cawapres, Berikut Ini Datanya
-
Nagita Slavina Senyum Tipis Saat Foto dengan Megawati, Ria Ricis Kasih Reaksi Tak Terduga
-
Survei LSI di Sumbar: Prabowo-Gibran 49,8%, Anies-Imin 42,1%, Ganjar-Mahfud 4,3%
-
Survei Membuktikan Kejaksaan Dapat Kepercayaan Publik Tertinggi Dibanding Polri Dan KPK, Begini Analisa Pakar
-
Saat Hasto Ledek Mahfud di Debat Cawapres: Gesturnya Kurang Pas
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina