Suara.com - Bank Indonesia menyebut, kinerja ekonomi pada tahun 2023 patut disyukuri karena telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan kinerja ekonomi terbaik di dunia.
"Gembira sekali Indonesia menunjukkan salah satu kinerja ekonomi terbaik di dunia. Insya Allah, pertumbuhan ekonomi kita tahun lalu mencapai sekitar 5 persen," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo saat peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia 2023 di Jakarta, pada hari Rabu (31/1/2024).
Pertumbuhan ekonomi yang solid ini juga didukung oleh inflasi yang terkendali, apresiasi nilai tukar rupiah, pertumbuhan kredit perbankan sebesar 10,38 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada tahun 2023, dan terus berlanjutnya akselerasi digitalisasi.
Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia pada 2023 terjaga dalam kisaran sasaran, yakni sebesar 2,61 persen (yoy) sehingga Indonesia termasuk salah satu negara dengan inflasi terendah di antara negara G20. Kemudian, digitalisasi di Indonesia termasuk yang tercepat di dunia.
Perry juga meyakini, prospek perekonomian 2024 juga akan lebih baik. Pertumbuhan ekonomi pada 2024 akan sedikit di atas 5 persen.
Tahun ini, inflasi diproyeksikan terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus satu persen. Kredit perbankan akan meningkat 10-12 persen. Rupiah diyakini akan cenderung menguat.
"Rupiah memang sekarang agak naik turun, kami yakin di semester kedua akan apresiasi mengarah kepada fundamentalnya," ujar dia, dikutip dari Antara.
BI akan memastikan rupiah stabil dan akan cenderung menguat melalui penguatan kebijakan moneter yang pro-stability. BI terus bersinergi dengan pemerintah untuk menjaga inflasi terkendali.
Selain itu, BI akan memperkuat kebijakan makroprudensial yang tetap pro-growth. BI juga akan memastikan likuiditas di perbankan lebih dari cukup untuk meningkatkan penyaluran kredit.
Baca Juga: Anies Sebut Klaim Sepertiga Penguasa Ekonomi Dukung Prabowo-Gibran 'Obrolan Dalam yang Keluar'
Kondisi likuiditas perbankan cukup memadai. Pada Desember 2023, Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) masing-masing tercatat sebesar sebesar 127,07 persen dan 28,73 persen, jauh di atas ambang batas 50 persen dan 10 persen.
"Kami akan pastikan likuiditas di perbankan lebih dari cukup sepanjang perbankan juga mau me-Repo-kan surat berharga negara yang dimiliki," ujarnya.
Insentif likuiditas akan terus diberikan termasuk untuk mendorong sektor-sektor prioritas. BI bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dan pemerintah akan memastikan pertumbuhan kredit 10-12 persen pada 2024.
Perry berpesan untuk tetap optimistis dan waspada menghadapi 2024, meskipun belum pasti waktu penurunan suku bunga kebijakan Amerika Serikat atau Fed Funds Rate (FFR), sementara ekonomi China melemah dan tensi geopolitik global masih akan naik turun. BI memperkirakan FFR akan turun di paruh kedua 2024.
Berita Terkait
-
Faisal Basri Serukan Lawan Boy Tohir Usai Sebut Kuasai Sepertiga Perekonomian: Kurang Ajar Ini Orang!
-
Jelang Pencoblosan, Sri Mulyani Yakin Stabilitas Sistem Keuangan RI Aman
-
Jelang Pencoblosan Jokowi Kasih BLT Rp600 Ribu Sekaligus, Sri Mulyani Jawab Begini
-
Rupiah Babak Belur, Bos BI Segera Beri 'Obat Kuat'
-
Anies Sebut Klaim Sepertiga Penguasa Ekonomi Dukung Prabowo-Gibran 'Obrolan Dalam yang Keluar'
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Hingga September BP Batam Sedot Investasi Rp54,7 Triliun
-
Bank Mandiri Klaim Sudah Salurkan Rp40,7 T Dana Menkeu Purbaya
-
Siap Perang Lawan Mafia Impor Pakaian Ilegal, Menkeu Purbaya: Saya Rugi Kalau Musnahin Doang!
-
Bahlil Minta Pemda Hingga BUMD Beri Pendampingan Pelaku Usaha Sumur Rakyat
-
Alasan IHSG Rontok Hampir 2 Persen pada Perdagangan Hari Ini
-
Tingkatkan Kompetensi SDM Muda, Brantas Abipraya & Kemnaker Jaring 32 Lulusan Terbaik se-Indonesia
-
Bank Mandiri Raih Laba Bersih Rp 37,7 Triliun Hingga Kuartal III-2025
-
5 Opsi Leasing untuk Cicilan Mobil Baru dan Bekas, Bunga Rendah
-
LPKR Manfaatkan Momentum Tumbuhnya Sektor Properti untuk Cari Pundi-pundi Cuan
-
Intip Strategi PIS Kembangkan SDM di Sektor Migas dan Perkapalan