Suara.com - Utang emiten Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) diprediksi bakal bengkak 1.739 persen sebagai dampak rencana akuisisi PT Petrosea Tbk (PTRO).
Dalam keterangan resmi CUAN pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dilihat Jumat (9/2/2024) tertera simulasi laporan keuangan per 30 September 2023 dengan konsolidasi PTRO.
Manajemen CUAN menjelaskan, dengan pengambilalihan itu, maka aset perseroan akan naik 496 persen atau menyentuh Rp6,182 triliun dari nilai per 30 September 2023 yang tercatat sebesar Rp1,342 triliun.
Namun, kewajiban CUAN usai mencaplok PTRO akan melambung 1.739 persen menjadi Rp8,921 triliun.
Pemicunya, utang usaha jangka pendek tercatat senilai Rp2,054 triliun dan pinjaman jangka panjang kepada pihak ketiga PTRO sebesar Rp2,41 triliun.
Total utang itu akan kian membengkak dalam laporan keuangan tahunan 2023 karena pada tanggal 14 Desember 2023 meraih fasilitas pinjaman Rp3,506 triliun dari sindikasi perbankan untuk mengakuisisi tambang lain, yakni PT Multi Tambangjaya Utama, PT Borneo Bangun Banua Bestari dan PT Borneo Bangun Banua.
Sedangkan laba bersih setelah terkonsolidasi dengan PTRO naik 167 persen menjadi Rp468,71 miliar per 30 September 2023.
Lebih lanjut manajemen CUAN mengungkapkan, sumber dana guna menjadi Pemegang Saham Pengendali (PSP) PTRO berasal dari pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (IDX: BBNI).
“Pinjaman itu yang diperoleh Perseroan (Red - CUAN). Dana tersebut selanjutnya akan disetorkan oleh Perseroan kepada KJP sebagai bentuk peningkatan modal,” tulis manajemen CUAN.
Baca Juga: Pekan Pendek Perdagangan Saham, Transaksi Justru Naik 22,80%
Selanjutnya, dana itu akan dibelanjakan sebanyak 342.925.700 lembar saham atau 34 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam PTRO dengan harga pembelian Rp940 miliar.
Rencana itu dapat berlanjut jika pemegang saham CUAN akur akan langkah dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 12 Februari 2024.
CUAN juga mengetahui, PTRO mempunyai tambang batu bara melalui anak usahanya, PT Cristian Eka Pratama dan PT Kemilau Mulia Sakti.
Dalam Rencana Kerja Anggaran dan Biaya (RKAB) tahun 2024, kedua anak usaha PTRO itu akan menghasilkan 1,198 juta ton batu bara. Tapi produksi tahun 2025 dan 2026 akan menyusut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
Terkini
-
ESDM: Meski Sudah Diuji BBM Bobibos Belum Tersertifikasi
-
Pupuk Indonesia Akan Revitalisasi 7 Pabrik Pupuk Tua, Cegah Pemborosan
-
Menteri Bahlil Kebut 18 Proyek Hilirisasi Energi, Target 2026 Jalan
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Bank Indonesia Siaga Jaga Rupiah, Pelemahan Bersifat Temporer
-
Industri Pindar Lokal Cari Pendanaan Investor ke Hong Kong
-
LPS : Program Penjaminan Polis, Instrumen Penting Tingkatkan Kepercayaan Publik
-
Kebutuhan Asuransi Makin Penting, Allianz Life Syariah Raup 120 Ribu Nasabah
-
Stockbit Error Sejak Pagi, Publik Ancam Pindah Platform Hingga Lapor YLKI
-
HIPMI Soroti Dugaan Tekanan Kelompok Kepentingan di Industri Tekstil