Suara.com - Mohammad Khotib, seorang peneliti di Departemen Kimia Institut Pertanian Bogor (IPB), menyebut, produk tembakau alternatif bisa menjadi opsi bagi perokok dewasa yang menghadapi kesulitan untuk berhenti merokok.
Dia menegaskan bahwa menggunakan tembakau alternatif dapat mengurangi potensi risiko kesehatan dibandingkan dengan terus-menerus merokok.
"Menghalangi orang untuk tidak merokok akan berat sekali, sehingga salah satu cara yang bisa digunakan adalah memanfaatkan produk tembakau alternatif yang lebih rendah risiko. Hal ini bisa digunakan untuk mengurangi risiko kesehatan yang ditimbulkan,” kata Khotib pada Senin (19/2/2024).
Ia menambahkan, tembakau alternatif berupa rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin juga sering dicap sama berbahayanya dengan rokok lantaran mengandung nikotin. Padahal, produk alternatif tersebut punya profil risiko lebih rendah ketimbang rokok.
Sementara, Akademisi Kesehatan Masyarakat di Universitas Auckland, Selandia Baru, Marewa Glover mengungkapkan informasi yang keliru terhadap nikotin menjadi penghalang utama bagi perokok dewasa untuk beralih ke produk tembakau alternatif yang memiliki risiko lebih rendah ketimbang rokok.
“Pemahaman keliru tentang nikotin telah membuat sebagian perokok dewasa enggan menggunakan produk tembakau alternatif seperti rokok elektronik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin,” kata Marewa, seperti yang dikutip dari Antara.
Organisasi penelitian kanker independen dari Inggris, Cancer Research UK mengatakan, nikotin bukanlah faktor utama yang menyebabkan penyakit terkait merokok dan bukan penyebab utama kanker, melainkan zat yang disebut TAR.
Pernyataan tersebut didukung oleh data dari National Cancer Institute Amerika Serikat yang menunjukkan bahwa TAR mengandung berbagai senyawa karsinogenik yang memicu kanker.
Dari sekitar 7.000 bahan kimia yang terdapat dalam asap rokok, sekitar 2.000 di antaranya terdapat dalam TAR. Oleh karena itu, zat kimia berbahaya yang menyebabkan berbagai penyakit terkait kebiasaan merokok adalah TAR yang dihasilkan dari pembakaran, bukan nikotin.
Baca Juga: Praktisi Kesehatan: Ketimbang Melarang, Pemerintah Harus Mengatur Akses Vape
“Perokok dewasa perlu diberikan edukasi dalam penerapan produk tembakau alternatif yang lebih rendah risiko (daripada rokok) untuk beralih dari kebiasaannya. Dengan demikian, hal ini dapat mempercepat penurunan penyakit yang berhubungan dengan merokok,” kata Marewa.
Koordinator Corporación Acción Técnica Social Kolombia, platform layanan pengurangan risiko tembakau, Maria Alejandra Medina menjelaskan produk tembakau alternatif berpotensi menjadi solusi untuk menekan penyakit yang berkaitan dengan merokok.
Ia menjelaskan, sebagian produk alternatif tersebut memanfaatkan sistem pemanasan, sehingga risikonya lebih rendah dibandingkan proses pembakaran pada rokok.
“Pendekatan pengendalian tembakau yang menerapkan pengurangan risiko tembakau seperti produk tembakau alternatif dapat dioptimalkan pemerintah dalam mengurangi prevalensi merokok,” kata Maria.
Tag
Berita Terkait
-
Cuma karena Ketahuan Nge-vape, Muhammad Fardana Tunangan Ayu Ting Ting Kehilangan Simpati
-
Kaca Sunroof Bisa Jamuran? Ini Solusi Murahnya
-
Ketahuan Merokok di Dalam Ruangan, Agensi Ji Chang Wook Segera Angkat Suara
-
Praktisi Kesehatan: Ketimbang Melarang, Pemerintah Harus Mengatur Akses Vape
-
Ngode Saldo Rekening Bisa sampai Triliunan, Ustaz Solmed Kesal Bisnisnya Disebut MLM
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Diminta OJK Perbanyak Porsi, Proyeksi Keuangan Hijau Bakal Naik pada 2026
-
Mentan Amran: Korban Bencana Sumatra Harus Dibantu, Negara Memanggil!
-
Rupiah Masuk Zona Hijau, Dolar Amerika Loyo ke Rp16.667
-
IHSG Bergerak 2 Arah di Awal Sesi Hari Ini, Tapi Cenderung Melemah
-
Harga Emas Antam Meroket Lagi Hari Ini, Jadi 2.453.000 per Gram
-
Lewat AIIR, Indonesia Serius Tingkatkan Kepercayaan Investor Asing di Pasar Modal
-
CIMB Niaga Siap Berikan Kelonggaran Kredit Bagi Bencana Banjir Sumatra
-
Waduh, OJK Temukan 39.392 Rekening Terhubung Judi Online!
-
Infrastruktur Rusak, Pakar Nilai Pemulihan Listrik di Aceh Memang Perlu Bertahap
-
Diresmikan Prabowo, Jembatan Ini Habiskan 10 Ribu Ton Semen