Suara.com - Sebagai bank BUMN terbesar di Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Persero Tbk selalu berupaya untuk bisa memberikan layanan dan kemudahan perbankan bagi masyarakat.
BRI juga berkomitmen untuk terjun langsung ke tengah persoalan warga dan memberikan solusi yang diperlukan.
Masyarakat Desa Margahayu Tengah, yang terletak di Bandung Barat, Jawa Barat merupakan komunitas warga yang kini mampu menyulap berbagai keterbatasannya menjadi kekuatan, berkat pendampingan BRI.
Desa urban ini mengalami keterbatasan lahan dan masalah-masalah lain, yang mengakibatkan masyarakat tak mampu berbuat banyak untuk mensejahterakan kehidupan mereka. Problem yang terjadi di kawasan ini mulai dari masalah sulitnya mendapat air bersih, masalah pengolahan sampah, hingga hal-hal terkait pengelolaan keuangan.
Kepala Desa Margahayu Tengah, Asep Zaenal mengatakan, salah satu masalah di desanya adalah sulitnya mendapat air bersih.
“Kualitas air tanahnya kurang layak, membeli juga mahal. Kami sempat mengadakan pengeboran-pengeboran air bersih, karena tidak punya mata air. Alhamdulilah, sekarang mampu menyediakan air bersih bagi 3.500 rumah,” katanya.
Salah seorang warga Desa Margahayu Tengah, Sandra, mengaku bersyukur sudah bisa menikmati air bersih. Saat ini, ia dan keluarganya sudah mendapatkan air bersih dari BUMDes.
“Dulu sulit mendapat air bersih, karena daerah yang saya tinggali ini merupakan daerah sawah. Beberapa kali ngebor, tapi dapatnya kotor lagi, kotor lagi,” keluhnya.
Sekarang, selain telah mendapatkan kualitas air yang layak, Sandra juga merasa terbantu, karena untuk pembayaran air bersih setiap bulan, ia bisa menggunakan Mobile Banking BRI atau BRImo.
Baca Juga: Bek Bali United Tanggapi Kepindahan Asnawi Mangkualam ke liga Thailand
“Dengan mendapat air bersih dari BUMDes, pengeluaran air bersih sekarang juga lebih hemat, karena harganya lebih murah ketimbang membeli. Saya pribadi, kini juga menggunakan BRImo untuk pembayaran tiap bulan,” katanya.
Sejak 2020, BRI menjalin kerja sama intens dengan masyarakat Margahayu Tengah. Kerja sama ini terjalin, setelah BRI melihat adanya permasalahan air bersih di desa. Dimana terdapat pengelolaan keuangan yang kurang transparan, yang mana desa mengalami kesulitan dalam penagihan tagihan air di desa. Setelah mendapatkan fasilitas dari BRI berupa Aplikasi Stroberi Tagihan yang merupakan platform pengelolaan tagihan yang memudahkan pengguna (Desa) untuk membuat maupun monitoring tagihan., masyarakat kini semakin mudah membayar tagihan mereka.
Hidupkan Perekonomian Lewat Pengelolaan Sampah
Tak cuma soal pengelolaan air bersih, warga Desa Margahayu Tengah kini mampu menghidupkan perekonomian lewat pengelolaan sampah. Ketua Badan Permusyawaratan Desa, Ahmad Sutardi mengatakan, kendala pengelolaan sampah juga sempat dialami Margahayu Tengah.
“Dengan keterbatasan lahan yang kita miliki, maka kami mengkondisikan masyarakat untuk mau mengaktifkan UMKM dan kewirausahaan lainnya,” katanya.
Salah satu yang menjadi kekuatan Margahayu Tengah adalah pengelolaan sampah, yang dimulai dari rumah-rumah. Untuk mendukung aktivitas di level rumah tangga tersebut, Ahmad mengatakan, telah membuat peraturan terkait pembuangan sampah desa dari tiap rumah.
Berita Terkait
-
2 Klub Raksasa Liga 1 Tolak Shin Tae-yong Pinjam Pemain untuk Piala Asia U-23
-
Kembali ke Skuad PSS Sleman, Gelandang Lebanon Jihad Ayoub Genjot Fisik Jelang Lanjutan Liga 1
-
Misi Tinggalkan Zona Merah, Arema FC Tambah Volume Latihan Jelang Hadapi Rans
-
Tatap Dua Laga Away Beruntun di BRI Liga 1, Paul Munster Bangun Mental Baja Persebaya
-
2 Senjata Persebaya Surabaya Demi Habisi Persita Tangerang di BRI Liga 1 2023-2024
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing