Suara.com - Harga emas saat ini sedang naik daun dengan terus mencetak rekor tertingginya dalam beberapa waktu terakhir.
Emas global misalnya telah mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah pada perdagangan Rabu (6/3/2024) waktu setempat dengan bertahan di kisaran level 2.100 dollar AS per ons.
Mengutip CNBC, Kamis (7/3/2024) harga emas di pasar spot ditutup naik 0,8 persen menjadi sebesar 2.145,49 dollar AS per ons, setelah pada awal sesi mencapai level tertinggi sepanjang masa di 2.152,09 dollar AS per ons.
Di dalam negeri harga emas juga telah mencetak harga tertingginya pada hari ini yakni Rp1,199 juta per gram versi Antam, sedangkan versi UBS harga emas berada di Rp1,2 juta per gram.
Lantas lebih menarik mana investasi emas Antam atau UBS?
Emas merupakan salah satu instrumen investasi yang populer di Indonesia. Ketika berbicara mengenai investasi emas, dua nama yang sering muncul adalah Antam dan UBS. Keduanya sama-sama menawarkan produk emas batangan, namun terdapat beberapa perbedaan mendasar yang perlu Anda ketahui sebelum memutuskan untuk membeli.
Berikut beberapa perbedaan emas Antam dan UBS:
1. Produsen:
Emas Antam: Diproduksi oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pertambangan dan pengolahan mineral.
Baca Juga: Terus Cetak Rekor, Harga Emas Dekati Rp1,2 Juta Per Gram
Emas UBS: Diproduksi oleh PT Untung Bersama Sejahtera (UBS), perusahaan swasta yang juga dikenal sebagai produsen perhiasan dengan merek Venus dan Starshine.
2. Sertifikat:
Emas Antam: Memiliki sertifikat yang mengikuti standar London Bullion Market Association (LBMA), sehingga dapat diterima secara internasional dan memudahkan penjualan kembali di pasar global.
Emas UBS: Memiliki sertifikat nasional yang diterbitkan oleh UBS sendiri. Sertifikat ini umumnya masih diterima oleh toko emas di Indonesia, namun penjualannya di pasar internasional mungkin lebih terbatas.
3. Harga:
Emas Antam: Umumnya memiliki harga sedikit lebih tinggi dibandingkan emas UBS. Hal ini mungkin disebabkan oleh faktor seperti biaya produksi, sertifikasi LBMA, dan brand recognition yang lebih kuat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah