Suara.com - Bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang telah mengambil pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2024 melalui Bank BRI dan berencana untuk mengajukan pinjaman lagi, ada baiknya untuk mempertimbangkan hal ini dengan cermat.
Jika pinjaman sebelumnya masih belum dilunasi sepenuhnya atau masih ada sisa pembayaran yang harus diselesaikan, lebih baik untuk menahan diri terlebih dahulu sebelum mengajukan pinjaman KUR 2024 baru melalui Bank BRI.
Pasalnya, Bank BRI telah menerapkan kebijakan baru terkait penyaluran KUR 2024.
Dalam kebijakan baru ini, Bank BRI menetapkan bahwa pelaku UMKM yang telah meminjam dana KUR sebelumnya diharapkan untuk melunasi pinjaman tersebut sebelum mengajukan pinjaman baru.
Kebijakan baru ini diterapkan dengan tujuan untuk mempermudah pengendalian dan pengawasan penyaluran dana KUR 2024 oleh pihak Bank BRI.
Berikut adalah peraturan baru terkait Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2024 yang diberlakukan oleh Bank BRI:
1. Penyesuaian Wilayah Kerja BRI
Mulai tahun 2024, untuk mengajukan pinjaman KUR 2024, nasabah diharuskan untuk mengikuti aturan yang sesuai dengan wilayah kerja Bank BRI tempat mereka tinggal. Hal ini berlaku baik untuk nasabah lama maupun baru. Sistem telah disesuaikan dengan kode pos wilayah Bank BRI.
Jika pencairan pinjaman dilakukan di luar wilayah kerja Bank BRI, hal tersebut akan menjadi subjek audit yang dapat mengakibatkan sanksi, baik kepada mantri maupun kepala unit.
2. Pelunasan Pinjaman Lama
Sebelum mendapatkan pinjaman baru pada tahun 2024, nasabah harus melunasi pinjaman KUR sebelumnya, meskipun mereka adalah nasabah yang lancar dalam membayar cicilan. Meskipun pembayaran cicilan dilakukan secara lancar setiap bulan, nasabah tetap harus melunasi pinjaman lama sebelum mengajukan pinjaman baru.
Baca Juga: Hasil BRI Liga 1: Tekuk PSM Makassar, Madura United Jaga Asa Lolos ke Championship Series
3. Pencairan Pinjaman Gagal karena Pelunasan Beririsan
Kegagalan pencairan pinjaman KUR 2024 bisa terjadi karena sistem tidak dapat memperbarui informasi KTP dengan cepat, yang menyebabkan pelunasan pinjaman lama beririsan atau terlalu dekat dengan pencairan pinjaman baru.
4. Tingkat Non-performing Loan (NPL)
Tingkat NPL pada sektor perkreditan, termasuk KUR 2024, sedang mengalami kenaikan. Jika tingkat NPL suatu unit kerja melebihi 5 persen selama 3 bulan berturut-turut, maka penyaluran KUR di unit BRI tersebut akan dihentikan.
5. Pinjaman Komersial atau Umum
Pengajuan KUR BRI 2024 akan ditolak jika nasabah memiliki pinjaman komersial atau umum, baik di BRI maupun bank lain.
6. Aturan Pinjaman Online dan Paylater
Pengajuan KUR BRI 2024 hanya diperbolehkan untuk pinjaman jenis modal kerja, investasi, dan konsumtif. Jenis pinjaman modal kerja dan investasi dari pinjol atau paylater tidak akan diproses.
7. Peraturan Cek Lingkungan Pengajuan
KUR BRI 2024 dapat ditolak jika tingkat pinjaman macet di suatu wilayah tinggi atau jika anggota keluarga memiliki kredit macet di BRI.
Berita Terkait
-
Link Live Streaming Barito Putera vs Persija Jakarta di BRI Liga 1, Segera Kick Off
-
Kondisi Terkini Skuad Persija Jakarta Jelang Hadapi Barito Putera: 8 Pemain Absen
-
Tak Perlu Repot Lagi! Begini Cara Auto Debet Iuran BPJS Kesehatan di BRI
-
Jangan Lewatkan! Promo Everbest x BRI Tawarkan Diskon Fantastis untuk Tas dan Sepatu!
-
Hasil BRI Liga 1: Tekuk PSM Makassar, Madura United Jaga Asa Lolos ke Championship Series
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Harga Perak: Turun Tipis Dalam Sepekan, Harga Dunia Menguat
-
Gaji Pensiunan ASN, TNI Dan Polri Taspen Naik Tahun 2025: Cek Faktanya
-
AADI Tebar Dividen Interim Rp4,17 Triliun, Potensi Rp 536 per Saham: Cek Jadwalnya
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
Harga Emas Stabil di US$ 4.000, Apakah Bisa Tembus Level US$ 5.000?
-
Prediksi Bitcoin: Ada Proyeksi Anjlok US$ 56.000, Analis Yakin Sudah Capai Harga Bottom
-
Bocoran 13 IPO Saham Terbaru, Mayoritas Perusahaan Besar Sektor Energi
-
MEDC Kini Bagian dari OGMP 2.0, Apa Pengaruhnya
-
Industri Pelayaran Ikut Kontribusi ke Ekonomi RI, Serap Jutaan Tenaga Kerja
-
Emiten CGAS Torehkan Laba Bersih Rp 9,89 Miliar Hingga Kuartal III-2025