Suara.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) bertekad untuk mempertahankan posisinya sebagai pemegang saham utama di PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Hal ini diungkapkan oleh Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, Sigit Prastowo, dalam sebuah konferensi pers virtual di Jakarta pada hari Selasa kemarin.
Menjawab pertanyaan dari media mengenai pembicaraan dengan calon investor strategis BSI, Sigit menegaskan bahwa Bank Mandiri tetap konsisten dalam menjaga posisinya sebagai pemegang saham utama di BSI. Dia juga menyatakan bahwa Bank Mandiri secara rutin berkomunikasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan kinerja optimal perusahaan anak, termasuk BSI.
Salah satu topik pembahasan adalah kemungkinan kerjasama dengan mitra strategis di masa mendatang. Sebagai pemegang saham mayoritas BSI, Bank Mandiri juga akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memastikan strategi pengembangan BSI sejalan dengan penguatan peran Bank Mandiri ke depan.
"Dan jika diperlukan, tentu Bank Mandiri akan melakukan disclosure sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ujar Sigit.
Terkait arah pengembangan BSI ke depan, Sigit mengatakan bahwa bank syariah tersebut berencana untuk fokus pada menumbuhkan pembiayaan yang high yield dengan kualitas aset yang optimal, ekspansi dana retail, serta peningkatan penetrasi pada islamic ecosystem.
Hal tersebut sesuai dengan tujuan utama dari pendirian BSI, yakni sebagai salah satu mesin pengembangan potensi ekonomi syariah serta mengokohkan dominasi BSI sebagai perbankan syariah di Indonesia.
Abu Dhabi Islamic Bank (ADIB) dari Uni Emirat Arab (UEA) dikabarkan akan membeli saham minoritas BSI senilai 1,1 miliar dolar AS. Kabar tersebut pertama kali dilaporkan Reuters pada Kamis (18/4).
Merujuk pada informasi di halaman website BSI, saat ini Bank Mandiri menjadi pemegang saham mayoritas di BSI dengan porsi sebesar 51,47 persen.
Selain Bank Mandiri, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) juga memegang saham di BSI dengan komposisi masing-masing 23,24 persen dan 15,38 persen. Sementara porsi kepemilikan publik atas saham BSI sebesar 9,91 persen.
Baca Juga: Penjualan AVIA Meroket Pada Awal Tahun! Tembus Rp1,9 Trilliun di Q1 2024
Bank Mandiri pada Selasa melaporkan kinerja keuangan kuartal I 2024 dengan perolehan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp12,7 triliun atau tumbuh 1,13 persen secara tahunan (year-on-year/YoY).
Dari sisi perusahaan anak, total laba bersih perusahaan anak Bank Mandiri pada periode yang sama tercatat sebesar Rp3 triliun atau tumbuh 10,7 persen YoY. BSI menjadi kontributor terbesar di antara perusahaan anak lainnya dengan perolehan laba bersih Rp1,71 triliun pada kuartal I 2024.
Pada tiga bulan pertama tahun ini, aset BSI mengalami pertumbuhan positif yakni sebesar 14,25 persen dengan nilai Rp358 triliun.
Pada periode yang sama, return on asset (ROA) BSI tercatat 2,51 persen. Sementara return on equity (ROE) tercatat 18,30 persen, financing to deposit ratio (FDR) 83,05 persen dengan non-performing financing (NPF) gross 2,01 persen, serta cash coverage 196,61 persen.
Berita Terkait
- 
            
              Bank Mandiri Raup Cuan Rp 12,7 Triliun di Kuartal I-2024
 - 
            
              Saham BBRI Melesat 3,14 Persen Pagi Ini ke Level 5.010
 - 
            
              Sempat Anjlok 10%, Saham BBRI Perkasa Kembali ke Level Rp5000
 - 
            
              Penjualan AVIA Meroket Pada Awal Tahun! Tembus Rp1,9 Trilliun di Q1 2024
 - 
            
              XL Axiata Catatkan Kenaikan Laba 168% di Kuartal I-2024, Ini Rahasianya
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
 - 
            
              Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
 - 
            
              Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
 - 
            
              Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
 - 
            
              Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
 - 
            
              IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
 - 
            
              Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T
 - 
            
              Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD
 - 
            
              Emiten Milik Sandiaga Uno SRTG Tekor Rp 2,43 Triliun di Kuartal III-2025
 - 
            
              Inflasi YoY Oktober 2,86 Persen, Mendagri: Masih Aman & Menyenangkan Produsen maupun Konsumen