Suara.com - Pemerintah Kabupaten Bulukumba melalui Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olah raga (Disparpora) mencatat setidaknya terdapat 25 destinasi wisata unggulan yang dikembangkan saat ini.
Dikutip dari kantor berita Antara, 25 destinasi wisata unggulan ini bakal menyusul tujuh destinasi primadona Bulukumba.
Sebagai catatan ketujuh destinasi unggulan tadi sudah masuk album destinasi wisata unggulan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Tujuh destinasi wisata unggulan di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan yang masuk album destinasi andalan adalah Pantai Tanjung Bira, Pantai Apparalang, Panrung Luhu, Pantai Liukang Loe, Puncak Pua Janggo, Pantai Samboang, serta Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (PLTB) di Sidrap, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan.
"Tujuh destinasi wisata ini yang paling ramai dikunjungi saat liburan sekolah dan cuti bersama," jelas Ferryawan Z Fahmi, Kepala Dinas atau Kadis Pariwisata, Pemuda dan Olah raga (Disparpora) Bulukumba saat berbincang tentang potensi wisata di Bulukumba, pada Kamis (16/5/2024).
Dipaparkannya bahwa Kabupaten Bulukumba yang selama ini banyak dikenal karena Pantai Tanjung Bira, sebenarnya masih memiliki banyak destinasi wisata lain. Di mana seluruhnya menjadi bagian dari potensi wisata Bulukumba.
Antara lain adalah lokasi pembuatan kapal Phinisi. Kapal yang dibuat secara manual dan tradisional dengan tenaga manusia.
Prosesnya panjang, seperti tahap memilih kayu besi, pemotongan, hingga pembuatan interior.
Setidaknya dibutuhkan sekitar satu hingga dua tahun untuk merampungkan satu kapal Phinisi yang setiap ornamennya memiliki makna mendalam.
Baca Juga: 3 Destinasi Wisata Kelas Dunia Kabupaten Sukabumi Majukan Ekonomi, Ada Lagi yang Baru
Kapal Phinisi telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda dunia pada 2017 oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Selain menyimak pembuatan kapal Phinisi, seperti disebutkan Ferryawan Z Fahmi ada 25 destinasi unggulan milik Kabupaten Bulukumba yang tengah dikembangkan.
Berita Terkait
-
Petualangan Seru di Jatim Park 2: Destinasi Wisata Wajib di Malang
-
Bukan Sekadar Penghubung: Rahasia di Balik Megahnya Jembatan Suramadu
-
Tumpak Sewu Lumajang: Seribu Air Terjun dalam Satu Keindahan
-
Api Mengamuk di Kantor Bupati Bulukumba, 4 Mobil Dinas Jadi Arang, Ini Dugaan Penyebabnya
-
Indonesia Serius Garap Pariwisata Hijau, Kunci di Kualitas SDM
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Kebiasaan Mager Bisa Jadi Beban Ekonomi
-
Jurus Korporasi Besar Jamin Keberlanjutan UMKM Lewat Pinjaman Nol Persen!
-
Purbaya Sepakat sama Jokowi Proyek Whoosh Bukan Cari Laba, Tapi Perlu Dikembangkan Lagi
-
Dorong Pembiayaan Syariah Indonesia, Eximbank dan ICD Perkuat Kerja Sama Strategis
-
Respon Bahlil Setelah Dedi Mulyadi Cabut 26 Izin Pertambangan di Bogor
-
Buruh IHT Lega, Gempuran PHK Diprediksi Bisa Diredam Lewat Kebijakan Menkeu Purbaya
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
IHSG Merosot Lagi Hari Ini, Investor Masih Tunggu Pertemuan AS-China
-
Ada Demo Ribut-ribut di Agustus, Menkeu Purbaya Pesimistis Kondisi Ekonomi Kuartal III
-
Bahlil Blak-blakan Hilirisasi Indonesia Beda dari China dan Korea, Ini Penyebabnya