Suara.com - Profil Singapore Airlines sedang menjadi sorotan usai mengalamii mengalami turbulensi. Dalam insiden tersebut, dikabarkan satu orang tewas. Adapun insiden mengerikan tersebut terjadi pada Senin, 20 Mei 2024.
Pesawat Boeing 777-300ER terpaksa harus melakukan pendaratan darurat pada pukul 15.45 waktu setempat di Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok, Thailand, tepatnya pada Selasa, 21 Mei 2024.
Terlepas dari berita tersebut, simak berikut ini profil Singapore Airlines lengkap dengan sejarah, prestasinya, siapa CEO-nya, harga tiket dan rute, serta gaji pegawainya yang dirangkum dari berbagai sumber.
Profil dan Prestasi Singapore Airlines
Singapore Airlines merupakan maskapai penerbangan Singapura yang mana jadi salah satu maskapai tersukses dan terhebat di Asia. Adapun tujuan penerbangannya yaitu Asia, Amerika Utara, Eropa dan Australia.
Maskapai ini jadi salah satu di antara 15 maskapai paling sukses di dunia dalam hal pendapatan penumpang. Selain itu, maskapai ini juga dapat peringkat 10 di dunia dalam kategori penumpang internasional.
Tak berhenti sampai disitu, pada 2019, Singapore Airlines juga pernah dinobatkan sebagai ‘Awak Kabin Maskapai Terbaik Dunia’ versi Skytrax. Masih di tahun 2019, maskapai ini juga mendapat jadi maskabai terbersih ke dua dunia dan terbaik di dunia
Sejarah dan Nama CEO Singapore Airlines
Untuk sejarahnya, beridirnya Singapore Airlines ini berawal dari Malayan Airways Ltd. Adapun penerbangan pertamanya dilaksanakan tangga 1 Mei 1947. Kota yang dilayani pada penerbangan perdananya yaitu adalah Kuala Lumpur, Penang, dan Ipoh di Malaysia.
Baca Juga: Semuanya Terjadi dalam 10 Detik, Ini Kesaksian penumpang Singapore Airlines
Usai perang dunia II berakhir, tepatnya tahun 1955, Maskapai tersebut berkembang pesat. Bahkan, armadanya termasuk sebagian besar pesawat DC-3. Perkembangan pesat terjadi tahun 1970-an saat adanya Boeing 747 dan terus semakin berkembang pesat.
Untuk CEO Singapure Airlines yaitu Goh Choon Phong. Ia juga diketahui sebagai CEO Singapore Airlines Cargo. Ia resmi terpilih menjadi CEO tanggal 1 Januari 2011 yang sebelumnya telah diumumkan pada 3 September 2010.
Harga tiket dan rute
Untuk harga tiket dan Rute Singapore Airlines berbeda-beda. Adapun harga tiketnya dari mulai Rp 2 juta hingga 30 juta. Untuk rutenya yaitu Singapure, Jakarta, Beijing, Hongkong, Los Angels, Melbourne, Paris dan Tokyo.
Gaji pegawai Singapore Airlines
Untuk gaji awak kabin Singapure Airline sangat fantastis dan bervariasi. Adapun gajinya antara USD 4.628 hingga USD 72.000 per tahun atau serata dengan Rp 74.258.111. hingga Rp 1.155.268.800.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
Terkini
-
Terkendala Longsor, 2.370 Pelanggan PLN di Sumut Belum Bisa Kembali Nikmati Listrik
-
Menperin Minta Jemaah Haji Utamakan Produk Dalam Negeri: Dapat 2 Pahala
-
OJK Sorot Modus Penipuan e-Tilang Palsu
-
Pertamina Rilis Biosolar Performance, BBM Khusus Pabrik
-
UMKM Kini Bisa Buat Laporan Keuangan Berbasis AI
-
Jelang Nataru, Konsumsi Bensin dan LPG Diramal Meningkat, Pertamina Siagakan 1.866 SPBU 24 Jam!
-
Darurat Komunikasi di Aceh: Saat Internet Mati Begitu Listrik Padam, Siapa yang Bertanggung Jawab?
-
Perluas Jangkauan Pelayanan, KB Bank Resmikan Grand Opening KCP Bandung Taman Kopo Indah
-
Distribusi BBM di Sebagian Wilayah Aceh Masih Sulit, Pertamina: Kami Terus Untuk Recovery
-
Bank Modal Pas-pasan di Ujung Tanduk: Mengapa OJK Paksa KBMI I Naik Kelas atau Tutup?