Suara.com - PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI), emiten produsen dan distributor beras, optimistis dapat meningkatkan laba bersih pada 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini ditopang oleh penambahan populasi yang mendongkrak permintaan beras.
Selain itu, permintaan beras khusus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, seiring meningkatnya kesadaran hidup sehat masyarakat. Ini membuka peluang bagi perseroan untuk merebut pasar yang lebih besar.
Selama ini, WIM menjual beras medium dan khusus dengan porsi 50:50. Merek dagang beras WIM antara lain Dua Tani, Baroma, Hideaki, Kiyoshi, Yonggi, dan Taeyangssal. Produk perseroan dipasarkan lewat pasar modern, general trade, hotel restoran dan kace (horeka), distributor daerah dan online, serta individu.
Perseroan menargetkan penjualan tumbuh 10% menjadi Rp 87 miliar pada 2024, dibandingkan tahun lalu Rp 79 miliar, sedangkan laba bersih naik 618% menjadi Rp 2,6 miliar dari Rp 362 juta.
Direktur Utama WIM Piero Mustafa menyatakan, perseroan akan memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan dan menambah fokus yang lebih besar kepada segmen pelanggan dengan margin keuntungan yang lebih besar semisal restoran untuk memacu kinerja keuangan dan operasional.
Kemudian, melakukan penetrasi yang lebih luas dan dalam ke pasar tradisional (general trade), meningkatkan efisiensi di bagian produksi dan operasional, serta meningkatkan dan memperkuat praktik good corporate governance (GCG).
Perseroan juga akan menerapkan sejumlah strategi untuk menggenjor kinerja keuangan, seperti memberikan pelayanan terbaik dengan upaya maksimal, melakukan kontrol kualitas bahan baku yang keta, memaksimalkan penggunaan mesin berteknologi tinggi, mempertahankan penggunaan teknologi pengemasan modern.
“Selanjutnya, perseroan menyediakan produk beras dengan pilihan yang bervariasi, memperluas produk private label dan customized, memastikan semua produk beras memiliki izin jual dan izin edar, memperluas area pemasaran, memperluas kerja sama pertanian plasma,” kata Piero dalam Public Expose di Jakarta dikutip Rabu (5/6/2024).
Piero menambahkan, kendala dan tantangan yang dihadapi perseroan tahun 2024 adalah kendala siklus yang berulang setiap tahunnya, yakni gejolak pasokan dan harga beras, peningkatan biaya operasional, khususnya biaya pengiriman (transportasi), serta kecukupan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) perseroan.
Baca Juga: Kini Hidup Bergelimang Harta, Nikita Willy Malah Kangen Makan Nasi Kotak di Lokasi Syuting
Sejalan dengan itu, Piero mengungkapkan, perseroan akan memonitor secara rutin dan ketat kondisi panen di berbagai sentra produksi padi dan pasokan beras di pasaran dan secara dini dan mengatur persediaan bahan baku beras untuk mengantisipasi kemungkinan kurang baik yang dapat terjadi.
“Perseroan juga akan melakukan pengaturan rute dan jadwal pengiriman supaya lebih efisien. Perseroan akan memberikan berbagai pelatihan yang tepat akan terus diberikan kepada karyawan secara berkelanjutan,” ujar dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Seoharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
Terkini
-
Kementerian BUMN Dilebur ke Danantara? Erick Thohir: Saya Tidak Tahu!
-
Kemenhub Gelontorkan Rp 3,7 Triliun Buat Sistem Transportasi Atasi Macet di Medan dan Bandung
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Seoharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
3 Kandidat yang Akan Jabat Menteri BUMN Sementara
-
Bisnis Perawatan dan Perbaikan Bangunan Mulai Menggeliat
-
Syarat Take Over KPR, Harga Rumah Lebih Murah Daripada Beli Baru?
-
Berapa Gaji PPPK Paruh Waktu Lulusan SMA? Diatas Standar Kelayakan Hidup
-
Perusahaan TV Kabel Sky Fokus Streaming, Ratusan Karyawan Jadi Korban
-
BPJS Ketenagakerjaan Laksanakan Pasar Budaya K3 di PT Kahatex, Implementasi dari Permenaker
-
Ekonomi Dunia di Ambang Melambat, Bos BI Ungkap Biang Keroknya