Suara.com - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengusulkan adanya tambahan anggaran pada tahun 2024 ke Komisi IV DPR RI. Salah satunya, anggaran untuk penyaluran bantuan pangan berupa bersa hingga telur ayam.
Adapun, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi menyebut, kebutuhan anggaran untuk menyalurkan bansos beras hingga telur mencapai Rp 20,22 triliun.
"Usulan anggaran tambahan untuk kegiatan penyaluran cadangan pangan pemerintah atau CPP sebesar Rp 20,22 triliun," ujarnya dalam rapat dengar pendapat di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (10/6/2024).
Secara rinci, Arief memaparkan, bansos beras selama enam bulan akan memakan biaya sebesar Rp 16,68 triliun. Kemudian bansos berupa daging dan telur ayam juga selama enam bulan mencapai Rp 834,1 miliar.
"Sedangkan, penyaluran beras SPHP (Stabilisasi Pangan dan Harga Pangan) sebesar Rp 1,5 triliun, penyaluran jagung SPHP sebesar Rp 535 miliar, penyaluran kedelai SPHP sebesar Rp 637,8 miliar, penyaluran untuk bencana alam dan keadaan darurat selama satu tahun sebesar Rp 37,9 miliar," ucap dia.
Arief juga meminta tambahan anggaran khusus untuk program Bapanas di luar bantuan pangan senilai Rp 589,5 miliar. Sebab, dia menilai pagu anggaran yang ditetapkan begitu kecil yang sebesar Rp Rp 329,9 miliar.
"Pagu indikatif badan pangan nasional tahun 2025 adalah sebesar Rp 329,9 miliar, atau lebih rendah 25,45% dari pagu tahun anggaran 2024 non bantuan pangan," imbuh dia.
Arief kembali merinci, anggaran Rp 589,5 miliar itu untuk jalankan progam pemantapan ketersediaan dan stabilisasi pasokan dan harga pangan sebesar Rp 155,59 miliar. Lalu, program pendalaman kerawanan pangan dan pemantapan kewaspadaan pangan dan gizi sebesar Rp 185,1 miliar.
"Sisanya, Rp 212,8 miliar pada kegiatan pemantapan penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan. Keempat, Rp 35,93 miliar pada program dukungan manajemen dan teknis lainnya," pungkas dia.
Baca Juga: Luhut Ngeluh ke DPR: Anggaran Kemenko Marves Kecil, Kerja Seabrek!
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global
-
Menkeu Purbaya Minta Kepala BGN Jelaskan ke Publik soal Rendahnya Serapan Anggaran MBG
-
7 Pekerja Masih Terjebak di Tambang Bawah Tanah Freeport, ESDM Sebut Butuh Waktu 30 Jam
-
Setelah Jeblok, IHSG Akhirnya Bangkit Setelah Kekhawatiran Menkeu Baru Mereda