Suara.com - Morgan Stanley, bank investasi global ternama, telah menurunkan peringkat pasar saham Indonesia (IHSG) menjadi "underweight" dalam alokasi aset mereka untuk kawasan Asia dan negara berkembang.
Penurunan peringkat ini menandakan bahwa Morgan Stanley merekomendasikan investor untuk mengurangi porsi kepemilikan saham Indonesia di portofolionya.
Keputusan ini diambil berdasarkan beberapa pertimbangan, di antaranya:
Pelemahan Rupiah: Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD) menunjukkan tren pelemahan dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini dikhawatirkan dapat menekan daya tarik investasi di Indonesia bagi investor asing.
Beban Fiskal yang Menantang: Menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden RI 2024-2029, yaitu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Morgan Stanley memprediksikan beban fiskal Indonesia akan tetap tinggi. Kondisi ini dikhawatirkan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.
Penguatan Dolar AS: Kebijakan moneter ketat yang diterapkan Bank Sentral Amerika (Federal Reserve) mendorong penguatan dolar AS. Hal ini membuat investasi di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, menjadi kurang menarik dibandingkan negara maju.
Penurunan peringkat oleh Morgan Stanley ini dapat berdampak pada IHSG dalam beberapa hal:
Penurunan Aliran Dana Asing: Investor asing yang mengikuti rekomendasi Morgan Stanley kemungkinan akan mengurangi kepemilikan saham Indonesia, sehingga dapat menyebabkan tekanan jual di pasar dan mendorong penurunan IHSG.
Penurunan Sentimen Investor: Penurunan peringkat oleh lembaga investasi ternama seperti Morgan Stanley dapat memicu sentimen negatif di kalangan investor, yang pada akhirnya dapat memperparah penurunan IHSG.
Baca Juga: Janji Kampanye Mahal, Prabowo Bakal Tambah Rasio Utang Negara?
Namun, perlu diingat bahwa penilaian Morgan Stanley ini hanya mencerminkan pandangan mereka terhadap pasar saham Indonesia. Investor perlu melakukan analisis dan riset mandiri sebelum mengambil keputusan investasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Apa Itu Co Living? Tren Gaya Hidup Baru Anak Muda
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius