Suara.com - Setidaknya 40 juta penduduk Indonesia memiliki penghasilan di bawah Rp 5 juta per bulan. Hal ini disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, saat menghadiri Peluncuran Kolaborasi Pemanfaatan Sistem Data Regsosek di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta, pada hari Kamis (20/6/2024) lalu.
Ia juga menyoroti ketimpangan dalam pendapatan nasional bruto (Gross National Income, GNI) yang masih lebar dan belum mencapai target yang ditetapkan.
Sementara, tahun depan, Indonesia menargetkan untuk mampu meningkatkan pendapatan menjadi US$ 5.500 per tahun, namun saat ini angka tersebut masih berada di bawah target tersebut.
"Jika dibagi rata kepada setiap anggota keluarga, mereka hanya menerima sekitar Rp 1 juta per bulan," kata Suharso.
Menurut dia, kelompok ini cukup rentan dan butuh perhatian khusus melalui penyaluran bantuan sosial. Namun, menurutnya, data penerimaan bantuan sosial nasional masih bermasalah, sehingga pemerintah mengalami kesulitan dalam mendeteksi kelompok masyarakat ini secara tepat.
"Ini menjadi fokus dari pengeluaran sosial kita, fokus dari subsidi kita. Pertanyaannya, secara spesifik, di mana mereka berada? Siapa mereka? Itulah mengapa kami memerlukan registrasi sosial ekonomi (regsosesk). Kami ingin mengetahui jika pendapatan naik sedikit seperti apa, dan jika naik lebih tinggi seperti apa lagi. Dengan demikian, semua intervensi dari kebijakan pemerintah terhadap masyarakat dapat dilakukan secara tepat," ungkapnya.
Sementara, saat ini ada sekitar 10 juta penduduk Indonesia yang memiliki pendapatan di atas Rp23 juta. Menurut Suharso, jumlah anggota keluarga mereka cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan kelompok sebelumnya yang berjumlah 40 juta.
"Mereka memiliki anggota yang lebih sedikit. Jadi secara finansial lebih sejahtera, dengan jumlah anggota rumah tangga yang mungkin di bawah 3 orang," jelasnya.
Sementara ketimpangan pendapatan belum tertasi sepenuhnya, jumlah pengangguran di Indonesia saat ini jumlahnya 7,2 juta orang hingga Februari 2024.
Baca Juga: Pengangguran Pemerasan Ria Ricis Ditangkap, Minta Rp300 Juta Agar Data Pribadi Tak Disebar
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah tersebut berkurang sekitar 790 ribu orang atau menyusut 9,89% setahun sebelumnya.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), data mengenai pengangguran meliputi empat kelompok penduduk berikut:
- Mereka yang merupakan angkatan kerja tetapi tidak memiliki pekerjaan dan sedang aktif mencari pekerjaan.
- Mereka yang tidak memiliki pekerjaan dan sedang mempersiapkan usaha untuk mencari penghasilan.
- Mereka yang tidak memiliki pekerjaan dan tidak sedang mencari pekerjaan karena merasa sulit untuk mendapatkan pekerjaan.
- Mereka yang sudah memiliki pekerjaan, tetapi belum memulai bekerja.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia pada bulan Februari 2024 mencapai 4,82%, mengalami penurunan dibandingkan dengan Februari 2023 yang mencatatkan angka 5,45%.
Angka TPT Februari 2024 juga lebih rendah dibandingkan dengan periode sebelum pandemi pada tahun 2019, seperti yang terlihat dalam grafik yang disediakan.
TPT adalah perbandingan antara jumlah pengangguran dengan total angkatan kerja, yang mencakup penduduk berusia 15 tahun ke atas yang sedang bekerja, atau memiliki pekerjaan tetapi sedang tidak bekerja dan pengangguran.
Rasio ini digunakan sebagai indikator untuk mengukur seberapa besar tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja.
Berita Terkait
-
Dibilang Pengangguran, Cara Rizky Billar Respons Haters Dinilai Kurang Berkelas: Haus Pengakuan
-
Norek Dipakai buat Peras Ria Ricis, Nasib Jacky Bakal Susul AP ke Penjara?
-
Akal Licik Terbongkar! AP Pengangguran Kelas Berat Pinjam Norek Teman buat Peras Ria Ricis Rp300 Juta
-
'Assalamualaikum' Detik-detik Pemeras Ria Ricis Tertangkap: AP Berkaus Kutang, Pasrah di Kasur!
-
Pengangguran Pemerasan Ria Ricis Ditangkap, Minta Rp300 Juta Agar Data Pribadi Tak Disebar
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Rahmad Pribadi Jamin Ketersediaan Pupuk Subsidi hingga Akhir 2025
-
Fundamental Kuat dan Prospektif, BRI Siapkan Buyback Saham
-
LRT Jabodebek Bisa Tap In dengan QRIS NFC Android, iPhone Kapan Nyusul?
-
Harga Emas Dunia Diramal Bertahan di Atas US$ 4.000, Emas Lokal Bakal Terdampak?
-
6.000 Karyawan Kena PHK, CEO Microsoft Lebih Berminat Gunakan AI
-
Tol Padaleunyi Terapkan Contraflow Selama 10 Hari Pemeliharaan Jalan, Cek Jadwalnya
-
4 Bansos Disalurkan Bulan November 2025: Kapan Mulai Cair?
-
Dukung FLOII Expo 2025, BRI Dorong Ekosistem Hortikultura Indonesia ke Pasar Global
-
Cara Cek Status Penerima Bansos PKH dan BPNT via HP, Semua Jadi Transparan
-
Puluhan Ribu Lulusan SMA/SMK Jadi Penggerak Ekonomi Wong Cilik Lewat PNM