Suara.com - Masjid Quwwatul Islam dan Pondok Tahfidz Al Qur’an Daarul Firdaus 5, bangunan berwarna putih berulir jingga ini berdiri kokoh di Jalan Sambipitu Nglipar, Ngalang, Gedang Sari, Kabupaten Gunungkidul.
Sekilas tidak ada yang spesial dari bangunan tersebut, layaknya rumah ibadah lainnya. Hanya sesekali nampak pemuda tanggung membersihkan beberapa sudut masjid yang luasnya tidak lebih dari seperempat lapangan bola itu.
Masjid Quwwatul Islam memang tidak hanya berfungsi sebagai rumah ibadah untuk warga sekitar atau musafir yang sedang dalam perjalanan saja. Melainkan juga berfungsi sebagai tempat menimba ilmu agama bagi para santri serta anak-anak sekitar masjid.
Hal ini sesuai dengan harapan dari Marsudi, sosok di balik pembangunan Masjid Quwwatul Islam pada 2020 silam.
"Sewaktu masih kecil, saya kerap tidur di masjid. Karena sering ngaji sampai dipercaya untuk jadi muadzin, akhirnya saya sering di masjid. Bahkan berhari-hari tidak pulang," kenang Marsudi, saat berbincang dengan Suara.com di sela-sela kesibukannya sebagai Head of Regional JNE Jateng-DI Yogyakarta, pada Senin (24/6/2024).
Sayangnya, kondisi masjid yang menjadi rumah kedua bagi Marsudi tersebut kala itu sangat memprihatinkan, berdinding bambu dan kayu yang lapuk. Hal ini lantas menjadi motivasi Marsudi, bahwa kelak ia akan pulang dan membangun rumah Allah itu menjadi jauh lebih baik.
"Itu adalah mimpi anak kecil. Mimpi yang ternyata terus ada di pikiran saya hingga puluhan tahun. Mimpi sekaligus salah satu motivasi saya untuk terus maju," ujar Marsudi.
Perlahan tapi pasti, ketekunan Marsudi menjadikan dirinya sebagai salah satu pilar JNE, terutama di wilayah DI Yogyakarta. Ia adalah salah satu orang yang menjadi saksi hidup perjalanan JNE mulai dari pertama kali beroperasi di Yogyakarta, yakni tahun 1996 hingga saat ini.
Ibarat sahabat, Marsudi dan JNE tumbuh bersama dengan dedikasi melalui kejujuran, kedisiplinan dan visi yang memupuk kreatifitas demi masa depan. Baginya, masa depan bukanlah pertaruhan, tapi hasil dari tindakan yang dilakukan dari detik ini.
Baca Juga: Review Film 'Clouds', Sebuah Kisah Inspiratif dalam Menggapai Impian
"Saya salah satu dari lima 'orang pertama' JNE di DI Yogyakarta. Ada suka dan duka dalam perjalanan saya bersama JNE," ucap Marsudi, sembari beberapa kali matanya nampak berkaca-kaca.
Sebagai brand yang masih 'bayi', Marsudi kala itu jadi salah satu ujung tombak JNE agar semakin dikenal oleh masyarakat, khususnya di Yogyakarta.
Tidak mau dikenal sebagai perusahaan logistik dan ekspedisi biasa, Marsudi menyadari dirinya adalah cerminan dari JNE itu sendiri. Ia lantas berusaha menunjukkan bahwa JNE patut dipilih masyarakat sebagai mitra pengiriman barang.
"Tidak seperti sekarang, kami dulu harus terus berpikir kritis agar JNE makin dikenal. Kita datangi warga door-to-door, mengenalkan mereka betapa mudahnya berkirim barang, tidak hanya surat saja, tapi juga berbagai barang untuk keluarga yang jauh," kata dia.
Bahkan, Marsudi saat itu tidak hanya bertugas sebagai kurir. Tapi juga petugas administrasi, driver, sales hingga marketing yang mengenalkan layanan JNE kepada publik.
"Pulang jam 11 sampai 12 malam itu biasa, mas. Tidak ada yang namanya sedih atau mamang. Karena, bagi saya, yang namanya tanggung jawab ya harus komitmen. Ketika kita mencintai pekerjaan, meskipun pulang malam, rasanya hati sumringah," ucapnya.
Berita Terkait
-
Kolaborasi JNE dengan E-commerce Bantu Kembangkan Bisnis UMKM
-
Cosmo JNE FC Siap Meraih Kemenangan pada Liga Futsal Profesional Indonesia 2023/2024
-
Selain Kirim Barang, JNE Express Kini Layani Gadai BPKB Motor
-
Jurnalis Suara.com Riki Chandra Raih Juara Satu JNE Content Competition 2023
-
PGN Subholding Gas Pertamina Gandeng JNE Implementasikan Konversi BBG untuk Efisiensi Kendaraan Logistik
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga