Suara.com - PT Triputra Agro Persada Tbk (TPAG) mencatatkan laba bersih Rp 1 triliun pada Semester I tahun 2024. Angka itu melesat 107 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Presiden Direktur TPAG, Tjandra Karya Hermanto mengatakan, Yield dan OER tinggi ditambah harga CPO yang berada pada level tinggi menjadi faktor pertumbuhan laba bersih perseroan pada periode tersebut.
Dia mengungkapkan, selama kuartal II - 2024 produksi TBS perseroan juga alami pertumbuhan 4 persen dibandingkan periode sebelumnya.
"Harga CPO pada semester I – 2024 berada pada level yang relatif tinggi, karena pasokan minyak nabati dunia belum meningkat signifikan. Melalui pencapaian produksi di saat harga masih berada pada level yang tinggi, perseroan tetap optimis dapat mencatat pertumbuhan kinerja positif sampai akhir tahun," ujar Tjandra dalam keterangannya, Kamis (25/7/2024).
Sepanjang paruh pertama 2024, perseroan berhasil membukukan pendapatan senilai Rp 4,07 triliun yang meningkat 8 persen dibandingkan tahun lalu ditopang rata-rata harga CPO yang meningkat hingga 7 persen. Perseroan juga berhasil menekan beban pokok produksi sebesar 5 persen yang utamanya ditopang penurunan harga pupuk.
Dari segi operasional, imbas El Nino yang terjadi tahun lalu masih memberikan efek pada semester pertama 2024. Perseroan berserta entitas asosiasi sepanjang semester I - 2024 berhasil memproduksi TBS 1,39 juta ton dengan koreksi 2 persen dibandingkan periode serupa tahun lalu, dan produksi CPO sebesar 445 ribu ton dengan koreksi 3 persen, serta palm kernel sebanyak 91 ribu ton.
"Pengaruh El Nino pada tahun lalu masih dirasakan sampai kuartal II - 2024, sehingga masih memengaruhi produksi. Perseroan melihat proporsi produksi 2024 akan mulai meningkat dimulai pada kuartal III - 2024, dan produksi semester kedua akan lebih tinggi dibandingkan semester pertama. karena akan memasuki fase panen raya dan iklim yang lebih kondusif akibat La Nina. Perseroan juga optimistis harga akan tetap stabil pada level yang tinggi dengan permintaan yang juga baik, terutama berasal dari negara-negara konsumen CPO dan domestik untuk program biodiesel," imbuh dia.
Program kerja perseroan selama semester pertama tahun ini juga telah memperkuat infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan fasilitas akses lainnya. Hal ini dilakukan sebagai mitigasi tantangan-tantangan logistik imbas La Nina yang membuat kondisi lebih basah, sekaligus agar perseroan tetap dapat optimal dalam proses produksi dan delivery produk.
Kinerja positif perseroan turut didukung oleh kebijakan tata kelola keuangan dengan pruden yang merupakan bagian dari strategi perseroan menghadapi sejumlah tantangan-tantangan ke depan. Aset perseroan sepanjang pada Juni 2024 tercatat senilai Rp 13,21 triliun, menurun 4 persen dibandingkan tahun lalu, serta liabilitas menurun 23 persen menjadi Rp 2,75 triliun, dan ekuitas meningkat 3 persen menjadi Rp 10,46 triliun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Menaker Mau Tekan Kesenjangan Upah Lewat Rentang Alpha, Solusi atau Masalah Baru?
-
Pati Singkong Bisa Jadi Solusi Penumpukan Sampah di TPA
-
BRI Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatra, Jangkau Lebih dari 70.000 Masyarakat Terdampak
-
Laporan CPI: Transisi Energi Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Nelayan di Maluku
-
SPBU di Aceh Beroperasi Normal, BPH Migas: Tidak Ada Antrean BBM
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana Senin Depan, Selesaikan 4 Aduan Bisnis
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI: 5,2% di 2025, 5,4% pada 2026
-
Menaker Yassierli Klaim PP Pengupahan Baru Hasil Kompromi Terbaik: Belum Ada Penolakan Langsung
-
Purbaya Sentil Balik Bank Dunia soal Defisit APBN: Jangan Terlalu Percaya World Bank!
-
Bank Mandiri Dorong Akselerasi Inklusivitas, Perkuat Ekosistem Kerja dan Usaha Ramah Disabilitas