Suara.com - Untuk mendorong peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK), khususnya DPK ritel, BTN melancarkan sejumlah strategi, termasuk mengejar segmen emerging affluent melalui layanan BTN Prospera. Layanan yang diluncurkan pada Maret 2024 ini telah mencapai target awalnya, yaitu 43.500 nasabah dengan total dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) lebih dari Rp 8 triliun.
Dalam upaya memberikan apresiasi dan meningkatkan loyalitas nasabah BTN Prospera, BTN mengadakan berbagai acara yang melibatkan nasabah, baik yang bersifat edukatif maupun hiburan. Salah satu acara tersebut adalah Prospera Movie Night yang digelar pada akhir pekan lalu.
"Sebagai bentuk apresiasi sekaligus sambutan hangat kami bagi para nasabah BTN Prospera, kami menggelar Prospera Movie Night. Acara ini juga merupakan salah satu program loyalitas yang kami berikan kepada para nasabah," kata Direktur Distribution & Institutional Funding, Jasmin, di Jakarta, akhir pekan lalu.
Prospera Movie Night digelar serentak di berbagai daerah di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan Balikpapan. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 2.200 nasabah BTN Prospera dari kota-kota tersebut.
Jasmin menjelaskan, meski telah mencapai target dari nasabah eksisting, BTN akan tetap mengerahkan strategi untuk menambah jumlah nasabah baru yang tergolong emerging affluent (memiliki tabungan Rp 100 juta hingga kurang dari Rp 500 juta). Di antaranya adalah dengan memberikan fasilitas dan berbagai benefit menarik seperti airport lounge, gratis transaksi pada BTN Mobile, akses pada aplikasi loyalty platform, serta dedicated Prospera Relationship Manager (PRM) yang berperan dalam membantu mengelola kekayaan nasabah melalui berbagai produk dan solusi finansial lainnya.
"Kami memiliki lebih dari 128 PRM yang akan menjawab kebutuhan para nasabah dengan mengusung brand promise 'Unlocking Your Potential'. PRM ini akan membantu dalam mengoptimalkan potensi dan meraih keberhasilan finansial," kata Jasmin.
PRM tersebut berperan strategis untuk memaksimalkan pertumbuhan dari nasabah BTN Prospera dan merancang program finansial yang relevan bagi nasabah. Layanan BTN Prospera ini tersedia di 82 kantor cabang dan lebih dari 500 kantor cabang pembantu. Jasmin menilai, dengan memahami fase kehidupan nasabah beserta kendala maupun tantangan yang mereka hadapi, BTN dapat memberikan solusi perbankan dan program yang relevan dan menjawab kebutuhan nasabah masing-masing guna memaksimalkan potensi yang ada.
Sebagai informasi, per 30 Juni 2024, BTN berhasil meningkatkan DPK pada semester I/2024 menjadi Rp 365,38 triliun atau naik 16,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 307,66 triliun. Dari jumlah tersebut, perolehan dana murah atau CASA mencapai Rp 189,21 triliun, naik sekitar 11,16% dibandingkan akhir Juni 2023 sebesar Rp 170,21 triliun.naik sekitar 11,16% dibandingkan akhir Juni 2023 sebesar Rp 170,21 triliun. Khusus untuk segmen ritel, pertumbuhan DPK menembus 8% yoy, dengan biaya dana atau Cost of Fund secara rata-rata lebih rendah dibandingkan dengan DPK non-ritel.
Baca Juga: Di Balik Batalnya BTN Akuisisi Bank Muamalat, DPR Curigai Adanya Isu 'Fraud'
Tag
Berita Terkait
-
Dorong Investasi Properti di Indonesia, BTN Terapkan Tokenisasi Dire
-
Kinerja Keuangan Semester I/2024: Kredit dan Pembiayaan BTN Tembus Rp352 Triliun
-
Dorong Investasi Properti di Indonesia, BTN Terapkan Tokenisasi DIRE
-
Bank Jago Kempit Dana Murah Rp9,1 Triliun di Semester I 2024
-
Kredit dan Pembiayaan BTN Tembus Rp 352 Triliun di Semester 1-2024
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
AgenBRILink LQQ, Wujud Nyata Inklusi Keuangan BRI di Bengkulu Utara
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
DPR Kaji Ulang Status Pejabat BUMN, Bakal Kembali Jadi Penyelenggara Negara?
-
Kementerian BUMN Akan Jadi Badan Penyelenggara BUMN
-
Viral Proyek Yve Habitat Mangkrak Bikin Geram Konsumen, Pengembang Buka Suara
-
Dunia Pekerjaan Makin Canggih Tapi Lulusan Ilmu Komputer Banyak Menganggur, Apa Penyebabnya?
-
Buruh Girang Menkeu Purbaya Pertimbangkan Penurunan Cukai Hasil Tembakau
-
Wamen Nezar Ungkap 4 Fokus dalam Peta Jalan Pengembangan AI di Indonesia
-
Heboh RDN Dibobol, SIPF Pastikan Investor Punya Jaring Pengaman
-
Pemerintah Andalkan AI Jadi Mesin Ekonomi Baru Indonesia