Suara.com - PT Barito Pacific Tbk menjadi perusahaan bahan kimia terdepan yang mengusung keberlanjutan. Berdasarkan pemetaan kinerja berkelanjutan perusahaan melalui Katadata ESG Index (KESGI), Barito Pacific Group mendapat skor 67,58 untuk penilaian keseluruhan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola.
Barito Pacific menduduki peringkat 1 di antara 17 perusahaan yang dinilai oleh KESGI. Penghargaan ini mendapuk Barito Pacific sebagai perusahaan terdepan di bidang keberlanjutan di antara perusahaan sektor bahan kimia lainnya.
KESGI menjabarkan, Barito Pacific konsisten menerapkan prinsip-prinsip environmental, social, and governance (ESG) yang kuat, sehingga memastikan pertumbuhan bisnisnya selaras dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.
PT Barito Pacific Tbk menerima penghargaan sebagai perusahaan keberlanjutan di sektor bahan kimia dalam rangkaian acara Sustainability Action for Future Economy (SAFE) 2024 yang digelar Katadata.
Head of Corporate Communication Barito Pacific Angelin Sumendap mengungkapkan, penghargaan ini menguatkan komitmen Barito Pacific untuk mengembangkan bisnis ramah lingkungan. Terlebih lagi, di tengah kebutuhan untuk dekarbonisasi industri.
“Industri, terutama di sektor petrokimia, harus semakin menerapkan prinsip berkelanjutan dalam operasinya. Dengan penghargaan ini, Barito Pacific semakin yakin telah mengambil langkah yang tepat dan akan terus berkomitmen untuk mempercepat inisiatif keberlanjutan,” ujar Angelin ditulis Jumat (9/8/2024).
Barito Pacific telah melakukan berbagai terobosan dan senantiasa konsisten dalam berinvestasi pada energi terbarukan, penerapan teknologi bersih, serta peningkatan efisiensi energi.
Dalam KESGI, Barito Pacific tercatat memproduksi energi terbarukan sebesar 7.075 GWh dan 14.652 ton uap. Selain itu, perusahaan memanfaatkan sampah plastik sebagai komponen campuran aspal. Jalan aspal plastik yang dikembangkan ini selama 2018-2023 mencapai 120,8 km, melampaui target awal yang semula yakni 100 km.
Di bidang sosial, Barito Pacific dan seluruh anak berkomitmen untuk melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR) secara berkelanjutan. Hal ini dilakukan melalui Yayasan Bakti Barito (Bakti Barito). Lembaga ini menjadi sarana bagi perseroan dan seluruh anak perusahaannya
Baca Juga: Laba Bersih Barito Pacific Tumbuh Double Digit di Tengah Tantangan Industri Petrokimia
Menurut laporan KESGI, Bakti Barito memiliki empat pilar utama sebagai fokus kegiatannya, yakni: pendidikan, lingkungan, ekonomi, dan sosial.
Dalam hal tata kelola, Barito Pacific juga memperhatikan rasio gender dalam perusahaannya. Pada tahun 2023, dari 3.344 karyawan sebanyak 16,5 persen di antaranya adalah karyawan perempuan.
KESGI adalah penilaian independen yang dilakukan oleh Katadata Insight Center untuk menilai kinerja keberlanjutan pada perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dan beberapa perusahaan negara (BUMN) yang berkontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Sebelumnya bernama Katadata Corporate Sustainability Index, penilaian tahun ini adalah penilaian ketiga.
Penganugerahan ini dilaksanakan dalam acara Sustainability Action for the Future Economy (SAFE), forum tahunan yang digelar Katadata Indonesia sejak 2020. SAFE membahas isu dan solusi untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Forum ini menyatukan semua pemangku kepentingan: pemerintah,korporasi dan industri, organisasi masyarakat sipil dan publik untuk mengeksplorasi pengalaman, strategi, dan aksi nyata untuk ekonomi berkelanjutan di Indonesia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Pasokan Listrik yang Andal Dinilai Jadi Penentu Peningkatan Produksi Migas
-
Pemicu IHSG Terus Bergerak Loyo dalam Dua Hari Ini
-
Menkeu Purbaya Ungkap Isi Pertemuan dengan Airlangga, Ini Bocorannya
-
Bank Mandiri Dukung Peluncuran KMILN, Akselerasi Layanan Diaspora Melalui Livin by Mandiri
-
Lawan Impor Kakao RI, COCO Lakukan Diversifikasi Besar-besaran
-
Bukan Hanya Produk, Tapi Proses! Mengapa Banyak UMKM Tidak Bertahan Lama?
-
Surplus Dagang Tembus 5 Tahun Lebih, RI Makin Untung Lawan AS dan India
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat Berkat Inflasi yang Terkendali
-
Harga Beras Anjlok di September, Begini Datanya
-
Inflasi dan Neraca Perdagangan Dorong Rupiah Perkasa Lawan Dolar AS Hari Ini