Suara.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengangkut 11,53 juta penumpang pada semester I tahun 2024. Angka tersebut merupakan jumlah penumpang gabungan dari Garuda Indonesia maupun Citilink Indonesia.
Direktur Utama, Irfan Setiaputra mengatakan, jumlah penumpang pesawat yang dilayani itu naik 18,9 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
"Pencapaian pada periode ini merepresentasikan penguatan kinerja Garuda Indonesia di tengah momentum akselerasi fase pemulihan kinerja Perusahaan, yang saat ini ditunjang berbagai inisiatif aksi korporasi baik dari layanan penerbangan penumpang maupun angkutan kargo di Garuda Indonesia dan Citilink," ujarnya seperti yang dikutip, Selasa (13/8/2024).
Sementara, untuk kuartal II-2024, Garuda Indonesia grup mengangkut 6,11 juta penumpang atau tumbuh 34,99 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Secara rinci, perolehan angka pada jumlah angkutan penumpang tersebut dikontribusikan oleh Garuda Indonesia (mainbrand) sebanyak 2,85 juta penumpang, yang mencerminkan peningkatan hingga 56,7 persen dari 1,82 juta penumpang pada Kuartal II 2023.
Sementara itu, jumlah angkutan Citilink juga tercatat tumbuh 20,44 persen (YoY) menjadi 3,26 juta penumpang.
Di sisi lain, Garuda Indonesia secara konsolidasi mencatatkan angkutan kargo sebesar 37,8 persen atau menjadi 53.326 ton kargo secara year-on-year (YoY). Peningkatan tersebut salah satunya ditunjang oleh pertumbuhan komoditas general cargo, utamanya trafik kargo internasional Garuda Indonesia, yang tumbuh hingga 54,01 persen.
Lebih lanjut, saat ini Garuda Indonesia terus melakukan optimalisasi kapasitas alat produksi sejalan dengan tumbuhnya demand mobilisasi masyarakat menggunakan transportasi udara.
Upaya tersebut salah satunya diperkuat melalui tingkat utilisasi armada Garuda Indonesia secara grup, yang pada periode Kuartal II 2024 tercatat menunjukkan konsistensi capaian efisiensi operasional yang lebih baik, yaitu meningkat sebesar 00:17 menit dibandingkan dengan catatan pada periode yang sama di tahun 2023, dari 8 jam 2 menit menjadi 8 jam 19 menit. Sementara itu, dibandingkan dengan periode kuartal sebelumnya (Q-to-Q), tingkat utilisasi pesawat juga meningkat 5 persen atau 24 menit dari periode sebelumnya yang tercatat sebesar 7 jam 55 menit.
Baca Juga: Gelar Kerja Sama, Garuda Indonesia Bidik Penumpang Pesawat dari Pengguna Telkomsel
Dalam rangka menjaga konsistensi capaian kinerja operasional di Semester II 2024, Garuda Indonesia terus melaksanakan sejumlah inisiatif strategis, mulai dari peningkatan nilai tambah layanan penerbangan bagi para pengguna jasa, pengembangan layanan ground handling, hingga optimalisasi rute dan fleet maintenance.
Selain itu, upaya kolaborasi dan sinergi dalam lini bisnis ancillary revenue yang terus dioptimalkan juga menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya—di era pascapandemi.
"Melalui berbagai langkah perbaikan yang terus diselaraskan di seluruh lini layanan dan operasional, kami berharap upaya akselerasi kinerja Garuda Indonesia dapat terwujud sesuai dengan proyeksi di fase pasca-restrukturisasi," pungkas Irfan.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
Terkini
-
Apa Itu e-Kinerja BKN? Ini Cara Akses dan Fungsinya dalam Pembuatan SKP
-
Panduan Daftar NPWP Online 2025 Lewat Coretax
-
Trump Berulah! AS Blokade Tanker Venezuela, Harga Minyak Mentah Meroket Tajam
-
BRI Tebar Dividen Interim Rp137 per Saham, Cek Jadwal Terbaru Pasca Update
-
Harga Pangan 18 Desember: Beras, Bawang, Cabai, Daging Ayam dan Migor Turun
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
BI: Ekonomi Indonesia Bisa Tertekan Imbas Bencana Aceh-Sumatra
-
Rupiah Terus Tertekan, Dolar Amerika Melejit ke Level Rp16.700
-
Produsen CPO Genjot Produksi di Tengah Tingginya Konsumsi Domestik
-
IHSG Berbalik Perkasa di Kamis Pagi ke Level 8.700