Suara.com - Reksa dana, yang dulunya mungkin terdengar asing bagi banyak orang, kini semakin populer sebagai pilihan investasi. Apa yang membuat instrumen investasi ini begitu menarik? Mari kita bahas lebih dalam.
Instrumen reksa dana kian populer dan menjadi salah satu pilihan utama investor pasar modal dalam negeri. Hal ini tercermin dari data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per Juni 2024 yang menunjukkan bahwa saat ini ada sekitar 12,3 juta investor reksa dana, atau sekitar 94% dari total jumlah investor pasar modal Indonesia. Angka ini diketahui meningkat lebih dari 115% dibandingkan pada tahun 2021, dan bisa terus bertambah seiring dengan makin matangnya iklim investasi di dalam negeri.
Lalu, apa yang membuat reksa dana semakin populer? Beberapa alasan yang membuat instrumen investasi ini populer, di antaranya:
- Modal awal yang fleksibel, bahkan kamu bisa memulai investasi dengan modal yang relatif kecil, yaitu Rp 10.000 saja.
- Transaksi online, hal ini memudahkan kamu untuk melakukan pembelian dan penjualan reksa dana melalui platform investasi.
- Diversifikasi, di mana tersedia berbagai jenis reksa dana yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasimu, mulai dari reksa dana saham, obligasi, hingga pasar uang.
- Likuiditas, yaitu mudah dicairkan saat kamu membutuhkan dana dalam keadaan darurat.
Buat kamu yang tertarik untuk mulai berinvestasi di reksa dana, kini kamu bisa melakukannya lewat aplikasi Jenius dari Bank BTPN. Kolaborasi Bank BTPN dan manajer investasi Syailendra Capital memungkinkan setiap pengguna Jenius untuk dapat mengakses lima produk investasi reksa dana unggulan, yaitu Syailendra Dana Kas, Syailendra Pendapatan Tetap Premium (SPTP), Syailendra Fixed Income Fund (SFIF), Syailendra MSCI Value Index Fund (SMSCI) Kelas A, dan Syailendra Equity Opportunity Fund (SEOF) Kelas A.
Apa keunggulan berinvestasi reksa dana di Jenius? Menurut Wakil Direktur Utama Bank BTPN Darmadi Sutanto, Bank BTPN berkomitmen untuk memberikan solusi dan layanan keuangan yang lengkap ke berbagai segmen nasabah dengan dukungan teknologi digital.
Kamu cukup mengakses fitur ‘Investasi’ di aplikasi Jenius, dan mengeluarkan modal awal yang sangat terjangkau, yaitu mulai dari Rp10.000. Setelah investasimu berjalan, kamu dapat memantau performa portfolio secara mudah dengan mengakses halaman Wealth di aplikasi Jenius. Di sini, informasi seperti total investasi yang dimiliki (Total Investment) dan informasi return dalam Rupiah beserta nilai persentasenya (Total Return Investasi) dapat dimonitor secara langsung di aplikasi. Praktis banget, kan?
Lebih lanjut, Chief Executive Officer Syailendra Capital, Fajar R. Hidayat, menyampaikan, “Meningkatnya jumlah pertumbuhan investor reksa dana menunjukkan sebuah tren yang positif. Hal ini perlu disambut baik oleh para pelaku industri, salah satunya dengan berkolaborasi dan menciptakan layanan investasi yang mudah diakses, aman, dan terpercaya. Inilah yang melatarbelakangi kerja sama antara Syailendra Capital dan Bank BTPN.”
Nah, jika kamu bingung reksa dana jenis mana yang harus dipilih, Aline Wiratmaja, Certified Financial Planner & Investment Educator, memberi saran atau tips yang disingkat menjadi KTKA. Apa kepanjangannya? Simak penjelasannya di bawah ini:
- Kenali dirimu, di mana sebelum mulai berinvestasi sebaiknya kita mengenal terlebih dahulu seperti apa karakter diri kita dalam berinvestasi, atau yang dikenal dengan profil risiko. Profil risiko adalah tingkat toleransi seseorang untuk mengambil risiko dalam berinvestasi, apakah kamu seorang konservatif yang toleransi terhadap risiko rendah, moderat yang memiliki toleransi terhadap risiko yang sedang, atau agresif yang memiliki toleransi terhadap risiko yang tinggi.
- Tujuan keuangan, yaitu berapa nominal yang mau kamu raih dari investasi tersebut. Menurut Aline, kalau ada nominal tertentu yang kita tuju, akan mudah bagi kita untuk fokus berinvestasi.
- Kerangka waktu, apakah kamu akan berinvestasi di jangka pendek, jangka menengah, atau jangka panjang. Untuk jangka pendek di bawah 1 tahun, yang paling cocok adalah reksa dana pasar uang. Kemudian untuk jangka waktu menengah 1-3 tahun, reksa dana pendapatan tetap paling cocok. Kemudian untuk jangka waktu 3-5 tahun, kamu bisa memilih reksa dana campuran. Dan untuk jangka waktu panjang di atas 5 tahun, Aline menyarankan reksa dana saham.
- Automatisasi, di mana investasi dilakukan secara otomatis supaya kamu bisa melakukannya secara konsisten. Jadi, setiap tanggal tertentu, ada nominal yang akan dipotong dari saldo kamu untuk dimasukkan ke dalam investasi.
Nah, apakah kamu tertarik untuk mulai berinvestasi reksa dana?
Baca Juga: Biar Cuan, Hindari Kesalahan Ini Saat Investasi Emas
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Kilang Pertamina di Dumai Terbakar, Kementerian ESDM: Kalau Ini Murni Kecelakaan
-
Perusahaan Asal China Kantongi Kontrak Rp15 Triliun, Klaim Mau Jadi Raja Alat Berat Tambang RI
-
Penguatan Rupiah Paling Moncer di Asia
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
Bos KFC Ungkap Nasib Usahanya di RI
-
Dari Buku Lahir Harapan, Anak TBM Kolong Ciputat Gembira Bersama PNM Peduli
-
Bahlil Sindir Menkeu Purbaya soal Subsidi LPG 3Kg: Mungkin Menterinya Salah Baca Data Itu!
-
Rapat Paripurna Sepakat RUU P2SK Jadi Usulan DPR
-
Setelah Dua Hari Anjlok, Akhirnya IHSG Menghijau Didorong Penguatan Rupiah
-
Profit BUMN Bisa Jadi Modal untuk Investasi di Sektor Energi Terbarukan