Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui memang beberapa industri masih tertekan di tahun 2024. Salah satunya, Industri tekstil dan produk tekstil.
Menurut Bendahara Negara, kompetisi dengan barang impor mungkin salah satu penyebab dua industri tersebut masih loyo.
Namun, dia mengungkapkan bahwa sektor manufaktur masih tumbuh 3,95 persen di kuartal II 2024.
"Mungkin demandnya masih memadai, tapi karena kompetisi dari impor makanya kemarin menteri perindustrian, menteri perdagangan meminta dan sekarang sedang dalam proses dalam bentuk apakah anti dumping, apakah bea masuk untuk menjaga, memproteksi industri dalam negeri," ujarnya dalam konferensi pers APBN Kita, di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (13/8/2024).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini memaparkan, industri yang terteka seperti industri alas kaki masih tumbuh tipis 1,9 persen, industri tekstil dan produk tekstil 0 persen, industri mesin minus 1,8 persen dan industri karet 2,1 persen.
"Tekstil tumbuhnya sangat tipis itu 0% atau nggak tumbuh nol stagnan," jelas dia.
Sri Mulyani menambahkan, dengan adanya tekanan ini, menteri terkait harus mengeluarkan kebijakan untuk melindungi industri tersebut. Pihaknya juga akan membuat aturan untuk mendukung penguatan industri-industri tersebut.
"Ini yang menggambarkan memang area manufaktur yang sedang mengalami tekanan, entah itu tekanan saingan barang impor, oleh karena itu menteri terkait mereka akan melakukan langkah-langkah nanti keluarnya dalam peraturan menteri keuangan, entah menggunakan bea masuk, entah pakai cara tarif atau cara yang lain," pungkas dia.
Baca Juga: Sri Mulyani Bilang Ekonomi Global Sedang Jumpalitan
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Bahlil Sebut Lifting Minyak 2025 Penuhi Target: 605 Ribu Barel per Hari
-
Cara Aktivasi Coretax Lebih Awal, Cegah Error saat Lapor SPT 2025
-
Akhir Tahun, OJK Laporkan Dana Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.810 Triliun
-
5 Alasan Mengapa Harga Emas Cenderung Naik Terus Setiap Tahun
-
Harga Perak Cetak Rekor 2025, Bagaimana 2026?
-
Emas Antam Stagnan Jelang Tahun Baru, Harganya Masih Rp 2.501.000 per Gram
-
Harga Emas Antam Catat Rekor Penurunan Terburuk Pada Akhir Tahun 2025
-
Dapat Obat Kuat BI, Rupiah Makin Perkasa Lawan Dolar AS ke Level Rp16.739
-
Penumpang KRL Dilarang Bawa Petasan dan Kembang Api
-
Operasional KRL Diperpanjang Hingga Jam 1 Pagi di Malam Tahun Baru, Intip Jadwalnya