Suara.com - PT Jababeka Tbk, melalui salah satu anak usahanya PT Jababeka Infrastruktur bekerja sama dengan Auk Industries, menggelar workshop untuk membantu para tenant Kawasan Industri Jababeka menjalankan operasional produksi yang lebih efisien.
Mengusung tema "Achieving Operational Excellence", workshop ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Jababeka dalam mendorong pertumbuhan ekosistem teknologi di Indonesia, terutama di Correctio sebagai wadah pusat inovasi, solusi dan teknologi dalam mempertemukan startup dengan industri yang ada di Kawasan Jababeka.
Sekadar informasi, Correctio adalah sebuah kawasan di Kawasan Jababeka Cikarang sebagai “The New Sillicon Valley” Indonesia dengan Fablab Jababeka sebagai driver dari Correctio bersama dengan pilar Society 5.0, Industry 4.0, dan Transit Oriented Development (TOD).
“Kami berkomitmen untuk memberikan nilai tambah bagi para pelaku industri di Kawasan Jababeka melalui program-program yang bisa meningkatkan kualitas operasional mereka. Dengan menggandeng Auk Industries, kami yakin workshop ini akan membantu perusahaan-perusahaan di kawasan kami meraih keunggulan operasional melalui implementasi lean manufacturing,” kata Iman Firmansyah Head of Fablab Correctio, ditulis Jumat (16/8/2024).
Dijelaskan Felius Yuseli - Head Business Development AUK Industries Indonesia, lean manufacturing atau produksi ramping ialah upaya menghilangkan pemborosan di semua tingkat dalam seluruh sistem manufaktur dan merancang suatu metode atau tata letak yang membuat kinerja produksi jadi lebih baik.
Penghilangan pemborosan biasanya terkait sistem produksi, mulai dari waktu siklus, material, tenaga kerja, energi dan lain sebagainya. Di mana pemborosan ini tergolong kategori tersembunyi, yang berdampak kegiatan produksi terganggu.
Lebih dalam, Felius – sapaan akrabnya– menerangkan bahwa cara menerapkan lean manufacturing ialah dengan mengadopsi teknologi industri 4.0. Sebab, saat ini sudah ada teknologi industri dengan sistem internet of Things (IoT) yang dengan mudah bisa membaca keadaan sebuah area produksi dan maintenance mesin.
Dengan perangkat yang dihubungkan ke mesin dan terhubung juga ke internet dan terintegrasi sistem cloud, "sistem" ini bisa membantu mengumpulkan data-data secara otomatis, transparan dan realtime. Alhasil, teknisi perusahaan pun bisa menganalisa dan mengambil keputusan yang cepat untuk operasional produksi yang lebih efisien.
Contoh konkret penggunaan “perangkat analisa” ini, setelah proses screening teknisi bisa mengetahui bahwa mesin yang seharusnya memproduksi 100 unit ternyata hanya mampu mencapai 80 unit karena ada bagian yang perlu diperbaiki.
Baca Juga: Kualitas Angkatan Kerja RI Bergantung Kolaborasi Mutual Antara Pendidikan dan Pelaku Industri
Sebaliknya, mungkin saja mesin tersebut mampu melebihi 100 unit. Selain itu, teknisi juga bisa menemukan bahwa mesin tidak bisa beroperasi maksimal selama delapan jam penuh karena ada komponen yang memerlukan perawatan.
Di samping itu, jika perawatan mesin produksi dahulu dilakukan secara manual. Tapi dengan perangkat analisa ini, mesin-mesin bisa secara otomatis mengumpulkan data secara detail dalam bentuk visual.
“Sehingga, teknisi sudah tahu mana bagian mesin produksi yang perlu dilakukan perawatan, sehingga pengerjaan lebih tepat dan cepat,” urai Felius.
Saat ini sudah banyak perusahaan memakai perangkat ini untuk melakukan transformasi ke industri 4.0. Salah satu perusahaan penyedia solusi IoT yang banyak dipercayai ialah Auk Industries.
Hal itu bisa terjadi, kata Felius, karena perangkat analisa mesin produksi pihaknya bisa membantu berbagai sektor industri, yaitu F&B, consumer products, metal processing dan precision engineer, cetakan polimer (molding), packaging, dan elektronik dan semicon.
"Mengapa lean manufacturing sangat penting diterapkan perusahaan saat ini? Karena bisa membuat bisnis tetap kompetitif di pasar. Dengan mengintegrasikan dengan alat yang kami miliki, perusahaan bisa mencapai peningkatan efisiensi dan penghematan biaya yang signifikan, yaitu 10-30%," kata Felius.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Bukan Sekadar Bazaar, PNM Hadirkan Ruang Tumbuh dan Silaturahmi UMKM di PFL 2025
-
Perkuat Sport Tourism dan Ekonomi Lokal, BRI Dukung Indonesia Mendunia Melalui MotoGP Mandalika 2025
-
BRI Dorong UMKM Kuliner Padang Perkuat Branding dan Tembus Pasar Global Lewat Program Pengusaha Muda
-
Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia Masih Stagnan, BSI Genjot Digitalisasi
-
Bank Mega Syariah Bidik Target Penjualan Wakaf Investasi Senilai Rp 15 Miliar
-
Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun