Suara.com - Indonesia mengalami perkembangan pesat dalam ekosistem bisnis online maupun UMKM, yang berdampak positif bagi perkembangan bisnis jasa pengiriman atau logistik.
Kondisi pasar global yang makin terbuka, juga memberikan peluang yang sangat besar bagi para pelaku bisnis untuk melakukan pengiriman barang ke luar negeri, seiring dengan strategi ekspansi yang tidak hanya terfokus di dalam negeri saja.
“Hambatan geografis yang selama ini sering menjadi momok, bisa diatasi dengan memilih mitra terpercaya yang bisa diandalkan. Dan NCS ingin memanfaatkan peluang ini bersama para pelaku bisnis di Indonesia,” ujar Direktur Utama PT. Nusantara Card Semesta (NCS) Reni Sitawati Siregar dalam keterangannya dikutip Rabu (4/9/2024).
Apalagi, Pemerintah juga sedang mendorong peningkatan angka aktivitas ekspor dari para pelaku UMKM. Sebagai tulang punggung ekonomi nasional, kontribusi UMKM terhadap ekspor secara keseluruhan masih rendah, menurut data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional baru sebesar 15,7 persen pada tahun 2023 lalu, dan ditargetkan bisa mencapai 17 persen.
"Kami ingin mengambil peran penting dalam penyediaan layanan pengiriman internasional yang mumpuni dengan harga yang kompetitif,” jelas Reni.
Reni menambahkan, selama ini masalah klasik yang sering kali ditemui dalam pengiriman internasional, yakni ongkos kirim. “Tidak hanya pengirim perorangan, mahalnya biaya ongkir ini juga dikeluhkan oleh para pelaku UMKM, karena terkadang ongkos kirimnya bisa lebih mahal dari harga barang itu sendiri,” tambah Reni.
NCS sendiri kata Reni memberikan penawaran menarik untuk pengiriman barang ke tiga negara di Asia, yakni Tiongkok atau Cina, Hongkong dan Taiwan, berupa “Diskon Ongkir hingga 45%”.
“Jadi pelanggan NCS, utamanya ritel, ga usah banyak mikir, mereka bisa langsung kirim barang Tiongkok, Hongkong atau Taiwan, door to door, dengan harga ekonomis mulai 114ribu per kg. Promo ini bisa digunakan sampai 31 Desember 2024, oleh pelanggan perorangan dan UMKM,” terang Reni.
Dipilihnya ketiga negara tersebut didasarkan beberapa pertimbangan, antara lain dari data BPS per Juni 2024, Tiongkok adalah salah satu dari tiga negara tujuan ekspor nonmigas Indonesia terbesar, selain Amerika Serikat dan India.
Baca Juga: Usaha Coklat Binaan Rumah BUMN Nunukan Tembus Pasar Global Melalui Marketplace PLN Mobile
"Sementara Hongkong dan Taiwan, dari data BP2MI untuk periode Juli 2024 adalah dua negara dengan penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) terbesar, dengan lebih dari 15 ribu orang disana, atau sekitar 70% dari seluruh penempatan,” ujar Reni.
Pangsa pasar yang besar ini diharapkan mampu menjadi salah satu penggerak produktivitas ekspor Indonesia. “Dan bagi NCS, tentunya kami ikut bangga dapat berkontribusi secara nyata dalam mengembangkan UMKM hingga ke pasar global,” ucap Reni.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
PANI Siapkan Proyek Ambisius di Tepi Laut Untuk Investasi Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Naik Kelas Bersama BRI, UMKM Fashion Asal Bandung Ini Tembus Pasar Internasional
-
Apa Itu Co Living? Tren Gaya Hidup Baru Anak Muda
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!