Suara.com - Pemerintah menekanan perusahaan harus mulai menerapkan prinsip Environment, Social and Governance (ESG). Selain itu, berdampak baik pada lingkungan, penerapan ESG juga bisa memberikan efek kepada perusahaan itu sendiri.
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto mengatakan, dengan menerapkan ESG sebuah perusahaan atau bisnis dapat memiliki nilai tambah bagi mata investor maupun masyarakat.
"Program yang dijalankan harus berkelanjutan dan diukur dampaknya. Misal perusahaan nikel, tembaga, bauksin segala macam produknya dipakai untuk mobil listrik, perusahaan-perusahaan mobil listrik ini, baterainya segala macam mereka benar-benar akan bagaimana melihat mineral kritis ini diproduksi dan diperoleh, apakah ini diproduksi dan diperoleh dengan mengimplementasikan ESG yang benar atau tidak," ujar Seto dalam ESG Summit 2024 bertajuk 'ESG Ala Indonesia' yang digelar Republika di Gedung Bursa Efek Indonesia, yang dikutip Sabtu (14/9/2024).
Seto menuturkan, produk yang dihasilkan dengan penerapan ESG bukan untuk menaikkan harga produk di pasar. Ia mengatakan produk yang diproduksi dengan praktik ESG yang baik, tidak harus menjadi premium atau mahal.
Menurut Seto, praktik ESG didorong dari pasar, terutama pangsa pasar Eropa dan Amerika.
"Jadi ini masalahnya dibeli atau tidak, kalau tidak dibeli kita jual ke mana," ucap Seto.
Seto menegaskan ESG salah satu faktor pasar yang penting. PBB, lanjut Seto, baru mengeluarkan laporan bagaimana implementasi atau penerapan tata kelola yang baik bagi mineral kritis bagaimana tiga aspek ESG masuk semua, terkait hak asasi manusia, isu-isu sosial, terkait, lingkungan di planet kita, terkait tata kelola dan korupsi.
"ESG akan menentukan apakah perusahaan akan bertahan atau tidak. Kesadaran masyarakat di Asia terhadap produk-produk yang diproduksi dengan praktik ESG lebih rendah dibandingkan konsumen di Eropa dan Amerika. Namun, konsumen-konsumen generasi lebih muda seperti milenial dan Gen-Z di Asia juga memiliki kesadaran yang kuat terhadap lingkungan," jelas Seto.
Sementara, Direktur Republika Nur Hasan Murtiaji menyampaikan, prinsip ESG merupakan poin penting dalam operasional bisnis dan industri saat ini. Tantangan krisis iklim menjadi fakta nyata bagi seluruh pelaku usaha di dunia ini untuk melakukan bisnis yang berkelanjutan.
Baca Juga: Pegadaian Borong Penghargaan The Best Indonesian Contact Center 2024
Prinsip yang telah digaungkan secara global ini juga diadaptasi oleh Indonesia. Berbagai pihak kemudian turut andil dalam berkontribusi menggaungkan konsep tersebut.
"Tak hanya menjadi medium penyebarluasan informasi, Republika mengambil peran dalam membuat wadah diskusi serta workshop ESG," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
Pasar Kripto Anklok Parah, Bitcoin Diprediksi Rebound Pasca Guncangan Tarif AS-China
-
Inflasi Naik, Biaya Pendidikan Makin Mahal
-
IHSG Merah di Awal Sesi, Analis Prediksi Bearish di Tengah Ketegangan AS-China
-
Awali Pekan Ini, Harga Emas Antam Terus Melonjak Tinggi Sebesar Rp 2.303.000 per Gram
-
Rokok Ilegal Jadi 'Hantu' Industri Tembakau, Buruh Minta Tindakan Tegas
-
Crazy Rich Borong Saham CBRE? Transaksi 200 Miliar, Nama Andry Hakim Mencuat
-
Trump Bikin Bitcoin Anjlok, Ini Penyebab dan Prediksi Harganya
-
TPG 2025 Terancam Tertunda? 6 Kode Ini di Info GTK Jadi Penentu
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
OJK Pastikan Kinerja Industri Perbankan Makin Kuat, Ini Buktinya