Suara.com - Reku aplikasi investasi crypto resmi mengumumkan ekspansi terbaru melalui peluncuran Saham AS. Melalui aplikasi Reku yang terdaftar dan diawasi regulator, investor bisa berinvestasi Saham AS mulai dari US $1.
Jesse Choi selaku Co-CEO Reku menegaskan komitmen perusahaan dalam menghubungkan masyarakat ke instrumen investasi aset global yang potensial untuk mencapai tujuan keuangannya dengan lebih percaya diri.
“Setelah sukses menyediakan kelas aset global berupa aset kripto sejak 2018 lalu dengan lebih dari 1 juta investor, Reku berkomitmen untuk menjawab kebutuhan investasi masyarakat melalui Saham AS. Sebab, adopsi Saham AS saat ini masih belum optimal. Sementara potensinya sangat besar,” tegas Jesse ditulis Kamis (26/9/2024).
Secara historis, Saham AS merupakan instrumen investasi yang pertumbuhannya positif. Dalam 100 tahun terakhir, Saham AS tumbuh rata-rata 12% per tahunnya dan 15% dalam 10 tahun terakhir. Pasar Saham AS secara keseluruhan pun menunjukkan performa yang kuat, menjadikannya sebagai alternatif investasi yang menarik bagi berbagai tipe investor.
“Ini menggambarkan besarnya prospek Saham AS sebagai alternatif investasi masyarakat. Harapannya, dengan semakin luasnya pilihan investasi masyarakat, dapat mendorong kebiasaan berinvestasi,” lanjut Jesse.
Reku sebagai aplikasi investasi Saham AS, bermitra dengan Pasar FX, perusahaan pialang berjangka Indonesia yang telah memperoleh izin PALN dan Peserta Perdagangan Sistem Alternatif dari Bappebti.
Dalam kaitannya, PasarFX sebagai Anggota JFX menggandeng Alpaca Securities LLC selaku pialang Amerika Serikat dalam bertransaksi Saham AS. Adapun Alpaca Securities juga terdaftar di Securities and Exchange Commission (SEC) dan Financial Industry Regulatory Authority (FINRA) untuk mentransaksikan jual beli saham AS langsung di pasar saham AS (NYSE dan NASDAQ).
Mekanisme jual beli saham AS di aplikasi Reku dilakukan melalui Bursa Berjangka Jakarta (JFX) dan dijamin oleh KBI. Dari segi legalitas, para pengguna Reku yang telah melakukan investasi saham AS dapat melihat transaksi dan jumlah kepemilikannya langsung pada sistem yang disediakan JFX dan KBI.
Di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global, Jesse melanjutkan, Reku memahami perlunya pemahaman masyarakat sebelum memulai berinvestasi, termasuk di Saham AS.
Baca Juga: Konglomerasi Bakrie Group Dikejar Utang Triliunan, Kini Minta Jalan Damai
“Oleh karena itu, Reku menyediakan fitur Saham AS paling komprehensif diantara layanan lainnya, yang bertujuan untuk membantu investor dalam menavigasi perjalanan investasinya. Fitur-fitur tersebut dikembangkan berdasarkan diskusi Reku dengan para investor di berbagai instrumen investasi, sehingga dapat tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan investor. Dengan begitu, investor juga bisa berinvestasi dengan lebih percaya diri,” lanjut Jesse.
Fitur inovatif tersebut diantaranya Insights, yang bertujuan untuk membantu investor memahami perusahaan Saham AS secara mendalam dengan waktu yang singkat, tanpa harus melakukan riset mandiri berjam-jam. Fitur ini dibuat dengan menganalisa data historis pasar dan mengidentifikasi pola atau tren yang mengindikasikan potensi perubahan di pasar.
“Fitur Insights hadir dengan berbagai metodologi dan teknik analisis, seperti Buzz Score yang menganalisa sentimen saham berdasarkan pemberitaan di media massa dan perbincangan di media sosial, serta memberikan notifikasi kepada investor ketika suatu perusahaan Saham AS tiba-tiba viral. Kemudian, Return Score yang merangkum pendapat berbagai pakar Wall Street untuk memberikan informasi kepada pengguna tentang saham mana yang akan naik atau turun menurut para pakar tersebut. Selanjutnya, terdapat juga Quality Score untuk membantu mengidentifikasi perusahaan dengan fundamental yang kuat dan performa positif. Dengan fitur Insights, investor dapat menilai suatu perusahaan dengan lebih cepat dan percaya diri karena Reku sudah menganalisa secara menyeluruh,” imbuh Jesse.
Selain itu, terdapat fitur Packs, yang memudahkan investor berinvestasi pada sejumlah Saham AS dengan performa terbaik.
“Di fitur ini, kumpulan emiten yang tersedia sudah melewati proses kurasi khusus untuk strategi investasi yang investor inginkan. Misalnya, Reku mengembangkan Starter Pack bagi investor pemula untuk membangun portfolio pemula yang seimbang hanya dalam satu klik. Fitur ini juga membantu investor untuk menyeimbangkan kembali portfolionya dengan mudah, sehingga dapat secara otomatis mengikuti perkembangan pasar terkini dan diharapkan dapat memaksimalkan keberhasilan investasi mereka. Dikombinasikan dengan fitur Insights, Reku optimis fitur ini akan sangat membantu semua pengguna,” jelas Jesse.
Kemudian, Reku juga memahami kebutuhan investor untuk mendiversifikasi asetnya. Oleh karena itu, Reku turut menyediakan Extended-Traded Fund (ETF), yang berisikan kumpulan aset yang diperjualbelikan di bursa. ETF melacak kinerja indeks, komoditas, obligasi, atau aset tertentu. ETF juga jadi salah satu pilihan terbaik untuk diversifikasi portfolio.
“ETF mirip dengan reksa dana atau skema investasi kolektif, namun, ETF lebih mudah diakses langsung di pasar saham. Terdapat sejumlah ETF yang tersedia, seperti yang berfokus pada industri teknologi, yang berisi saham dari perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka seperti Apple, Microsoft, dan Google. Saat investor membeli 1 lembar ETF, investor sama saja dengan menginvestasikan ke berbagai saham atau aset lainnya yang terdapat dalam ETF tersebut. Sehingga risiko investasi juga tersebar secara lebih merata,” kata Jesse.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
Terkini
-
Rupiah Lanjutkan Tren Penguatan, Bikin Dolar Amerika Tertekan
-
KB Bank Perkokoh Kualitas Aset melalui Kerja Sama Sukuk dengan TBS Energi Utama
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
Bankir Ini Nilai Penggunaan AI Jadi Masa Depan Industri Keuangan
-
Operasional KRL Sampai Jam Berapa di Malam Tahun Baru? Simak Jadwalnya
-
Aguan dan Salim Mau Ciptakan Kawasan Bisnis Tepi Laut
-
Meski Banyak Tekanan Pasar Properti Tetap Tumbuh, Didukung Kebijakan Pemerintah
-
OJK: Minat Investor Asing ke Sektor Perbankan Masih Tinggi, Ini Faktornya
-
APINDO Ingatkan Pemerintah Tak Ulangi Kekacauan Penetapan UMP Tahun Lalu: Harus Pakai Formula!
-
Harga Emas Kompak Naik! Cek Rincian Terbaru Logam Mulia di Pegadaian Hari Ini