Suara.com - Yusril Ihza Mahendra resmi ditunjuk sebagai Menteri Koordinator (Menko) Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), Imigrasi, dan Pemasyarakatan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Yusril Ihza Mahendra adalah salah satu tokoh politik, pakar hukum tata negara, dan akademisi terkemuka di Indonesia. Ia lahir di Manggar, Belitung Timur, pada 5 Februari 1956, dari pasangan Idris bin Haji Zainal Abidin, seorang ulama dan aktivis Partai Masyumi, serta Nursiha binti Jama Sandon, keturunan bangsawan Minangkabau.
Latar belakang keluarganya yang religius dan intelektual memberikan pengaruh kuat terhadap perjalanan hidup Yusril.
Pendidikan dan Karier Akademis
Yusril menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) pada bidang Hukum Tata Negara. Ia juga melanjutkan studinya hingga jenjang magister di University of the Punjab, Pakistan, dan memperoleh gelar doktor dalam Ilmu Politik dari Universiti Sains Malaysia pada 1993.
Gelar Profesor Hukum Tata Negara diperolehnya pada 1998 di Universitas Indonesia, di mana ia juga aktif mengajar. Yusril juga pernah menulis lebih dari 200 pidato untuk Presiden Soeharto selama masa jabatannya.
Politik dan Pemerintahan
Yusril Ihza Mahendra dikenal sebagai pendiri Partai Bulan Bintang (PBB) pada 1998, yang dianggap sebagai penerus ideologi Partai Masyumi. Dalam karier politiknya, Yusril pernah menjabat beberapa posisi strategis di pemerintahan, seperti Menteri Kehakiman dan HAM (1999-2001), Menteri Hukum dan Perundang-undangan (2001-2004), serta Menteri Sekretaris Negara pada era Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2007).
Yusril juga sempat mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2016, meskipun akhirnya mengundurkan diri
Baca Juga: Profil Yassierli, Menteri Ketenagakerjaan yang Rajin Ceramah di Masjid
Kekayaan dan Kontroversi
Selain menjadi politisi, Yusril juga dikenal sebagai advokat yang sukses. Bersama adiknya, Yusron Ihza Mahendra, ia mendirikan Ihza & Ihza Law Firm, sebuah firma hukum terkemuka di Indonesia. Di samping itu, Yusril kerap terlibat dalam kontroversi politik.
Salah satu yang menonjol adalah saat ia membela Joko Widodo dan Ma'ruf Amin dalam sengketa Pilpres 2019, meski sebelumnya ia dikenal sering mengkritik pemerintahan Jokowi
Keputusan Yusril untuk bergabung dengan tim hukum Jokowi sempat menimbulkan polemik di kalangan pendukungnya.
Saat ini, Yusril masih aktif sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang, serta terus berperan dalam berbagai dinamika politik di Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar