Suara.com - Aliansi Pemuda dan Penggerak Desa Kabupaten Pati menegaskan komitmennya untuk mengawal pelaksanaan demokrasi yang bersih dari politik uang dan memastikan jalannya pemilu yang jujur serta adil.
Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah pertemuan yang berlangsung di Aula Puri, Jalan Diponegoro, Kecamatan Pati, dengan menghadirkan Wahyu Putra, tokoh penggerak desa sekaligus pemimpin aliansi tersebut.
Aliansi ini menggarisbawahi pentingnya belajar dari Pemilu Presiden dan Legislatif 2024, yang menurut Wahyu diwarnai tingginya praktik politik uang di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Pati.
Menurut Wahyu Putra, politik uang tidak hanya merusak tatanan demokrasi, tetapi juga menciptakan ketidakadilan yang merugikan masyarakat.
“Praktik politik uang merusak integritas demokrasi dan melanggengkan ketimpangan sistem politik. Ini adalah tantangan besar yang harus kita hadapi bersama,” ujar Wahyu ditulis Senin (18/11/2024).
Aliansi ini juga menyoroti Pemilihan Gubernur Jawa Tengah yang akan datang. Mereka menilai netralitas institusi, seperti TNI, Polri, KPU, dan Bawaslu, sangat penting untuk menjamin keadilan dalam pelaksanaan pemilu.
Dengan beberapa kandidat berlatar belakang institusi keamanan, Wahyu menilai potensi intervensi merupakan isu yang harus diawasi dengan ketat.
“Kita tidak bisa membiarkan netralitas institusi terancam, karena itu adalah fondasi kepercayaan masyarakat terhadap demokrasi,” tegasnya.
Aliansi ini mendukung penuh penerapan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 136/PPU-XXII/2024, yang menegaskan pentingnya netralitas pejabat daerah, ASN, kepala desa, serta aparat keamanan dalam pemilu.
Baca Juga: Jelang Pilkada Serentak TikTok Larang Konten 'Berbau' Politik Uang
Wahyu Putra menegaskan bahwa implementasi putusan ini harus diawasi secara serius untuk menjaga kepercayaan publik terhadap proses pemilu.
“Putusan ini adalah langkah maju dalam menjaga keadilan pemilu. Semua pihak harus berkomitmen menjalankannya tanpa kompromi,” tambahnya.
Sebagai generasi muda yang lahir dari desa-desa di Kabupaten Pati, aliansi ini merasa memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi garda terdepan dalam mencegah praktik politik uang dan pelanggaran lainnya.
Mereka berkomitmen untuk bekerja sama dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat.
“Dari Pati, kami berdiri tegak sebagai penjaga demokrasi. Demi masa depan bangsa, kami akan terus bergerak,” pungkas Wahyu.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen