Suara.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rachmat Pambudy, mengungkapkan kebingungannya atas pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stagnan di angka 5% dalam 20 tahun terakhir.
Padahal, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan yang lebih tinggi.
"Saya merasa agak atau semacam merenung sejenak, mengapa 20 tahun terakhir perekonomian kita tidak beranjak dari 5% dan tidak (tumbuh) jauh dari 5%," kata Rachmat dalam acara Core Economic Outlook 2025 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (23/11/2024).
Padahal kata dia, Indonesia pernah mengalami pertumbuhan ekonomi lebih dari 5% pada tahun 70-an bahkan pertumbuhannya bisa mencapai 7% sampai 8%.
Dia bilang salah satu faktornya adalah terjebaknya Indonesia dalam pendapatan kelas menengah atau middle income trap selama 30 tahun terakhir.
Rachmat menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan-kebijakan yang telah diambil serta mencari solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan ini.
"Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi kita akan melakukan transformasi ekonomi secara besar-besaran disemua sektor, baik sektor pendidikan yang akan menghasilkan perbaikan kualitas SDM," katanya.
Selain itu pemerintah juga akan melakukan transformasi industriliasi sebagai salah satu penopang PDB RI dan tak lupa melakukan transformasi ekonomi digital yang saat ini tengah naik daun.
Tentu, berikut adalah beberapa opsi berita yang bisa Anda gunakan sebagai dasar, disesuaikan dengan sudut pandang dan informasi yang ingin Anda tekankan:
Baca Juga: Ekonom Senior Ungkap Ancaman Krisis Era Orde Baru: Oil Boom Hingga Kontroversi Ibnu Sutowo
Diketahui pemerintahan Prabowo Subianto menetapkan target ambisius untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dalam beberapa tahun ke depan.
Beberapa sektor kunci yang akan menjadi fokus utama dalam upaya mencapai target tersebut antara lain:
Hilirisasi industri: Pemerintah akan terus mendorong pengolahan sumber daya alam di dalam negeri untuk meningkatkan nilai tambah produk ekspor.
Investasi: Penciptaan iklim investasi yang kondusif menjadi prioritas utama. Pemerintah akan menyederhanakan regulasi, memberikan insentif, dan meningkatkan infrastruktur untuk menarik investor asing dan domestik.
Sektor manufaktur: Sektor manufaktur akan terus didorong untuk tumbuh lebih pesat, dengan fokus pada peningkatan produktivitas dan inovasi.
Infrastruktur: Pembangunan infrastruktur yang memadai akan menjadi kunci untuk meningkatkan konektivitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Tren Belanja Gen Z Lebih Doyan Beli Produk Kecantikan, Milenial Lebih Pilih Bayar Tagihan
-
Pentingnya Surat Keterangan Kerja Agar Pengajuan KPR Disetujui
-
Kurangi Hambatan Non Tarif, Bank Sentral di ASEAN Sepakat Terus Gunakan Mata Uang Lokal
-
Produksi Padi Indonesia Kalah dari Vietnam, Imbas Ketergantungan Pupuk Kimia?
-
Coca Cola PHK 600 Karyawan, Ini Alasannya yang Mengejutkan
-
Jadwal Lanjutan Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Rilis, Usai Drama Ini Tahap Berikutnya
-
Harga Emas Antam Hari Ini Belum Berubah, Masih Dijual Segini Per Gramnya
-
Pecahkan Rekor Dunia, Rumah Miliader Ini Punya Ruangan Salju Dibangun Rp33 Triliun
-
Terminal Cikampek Pertamina Raih Penghargaan TJSLP Daerah
-
Aliran Modal Asing Kabur Rp8,12 Triliun dari Indonesia Selama Sepekan, Pertanda Apa?