Suara.com - Ekonomi Indonesia tahun depan diprediksi bakal lesu. Kenapa? Salah satu penyebab utamanya adalah kondisi kelas menengah yang makin kocar-kacir menjalani hidup.
Gaji yang stagnan, harga kebutuhan pokok yang naik, dan utang yang menumpuk membuat daya beli mereka menurun drastis.
"Bayangkan saja, sekarang rata-rata tabungan orang Indonesia cuma Rp1,8 juta. Padahal dulu waktu pandemi masih Rp3 juta," ujar Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Mohammad Faisal dalam Core Economic Outlook 2025 di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Sabtu (23/11/2024).
Kondisi ini membuat konsumsi rumah tangga melambat, padahal konsumsi rumah tangga ini adalah salah satu penopang utama pertumbuhan ekonomi. Selain itu, investasi juga diprediksi tidak akan tumbuh signifikan tahun depan karena ketidakpastian global dan kebijakan pemerintah yang belum terlalu efektif.
Ekonomi Indonesia lanjut Faisal pada tahun depan diprediksi hanya akan tumbuh sekitar 4,8-5%. "Pemerintah perlu segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki kondisi ekonomi, terutama dengan meningkatkan daya beli masyarakat dan menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif," katanya.
Riset Economic Outlook CORE Indonesia menunjukkan perlambatan konsumsi disebabkan, antara lain efek setelah pandemi, pasar tenaga kerja yang masih didominasi sektor informal, dan kebijakan ekonomi yang masih menekan kelas menengah.
Pelemahan konsumsi rumah tangga juga terjadi seiring dengan turunnya jumlah di kelas menengah ke menengah bawah. Padahal kontribusinya bersama dengan kelas menengah bawah mencapai 84% pada konsumsi rumah tangga.
"Faktor ini kita prediksikan akan tidak mudah untuk pulih. Kelas menengah yang mayoritas sekarang sedang bermasalah akan makin susah pulih pada 2025 jika tidak ada perubahan kebijakan yang signifikan," katanya.
Baca Juga: Nasib Kelas Menengah RI Makin Suram, Tahun Depan Penderitaan Belum Hilang
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Purbaya Mau Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1, RUU Redenominasi Rupiah Kian Dekat
-
Purbaya Mau Ubah Rp1.000 jadi Rp1, Menko Airlangga: Belum Ada Rencana Itu!
-
Pertamina Bakal Perluas Distribus BBM Pertamax Green 95
-
BPJS Ketenagakerjaan Dapat Anugerah Bergengsi di Asian Local Currency Bond Award 2025
-
IPO Jumbo Superbank Senilai Rp5,36 T Bocor, Bos Bursa: Ada Larangan Menyampaikan Hal Itu!
-
Kekayaan Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo yang Kena OTT KPK
-
Rupiah Diprediksi Melemah Sentuh Rp16.740 Jelang Akhir Pekan, Apa Penyebabnya?
-
Menteri Hanif: Pengakuan Hutan Adat Jadi Fondasi Transisi Ekonomi Berkelanjutan
-
OJK Tegaskan SLIK Bukan Penghambat untuk Pinjaman Kredit
-
Tak Ada 'Suntikan Dana' Baru, Menko Airlangga: Stimulus Akhir Tahun Sudah Cukup!