Suara.com - Pendiri dan pengelola Pantera Capital, yang dikenal sebagai salah satu kolektor awal kripto pertama di Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa berinvestasi dalam Bitcoin mirip dengan membeli emas pada Zaman Besi.
Dalam sebuah postingan blog pada 26 November 2024, Morehead mengatakan, aset mereka mengalami kenaikan lebih dari 130.000% sejak investasi awal. Ia lantas menceritakan pengalamannya saat berdiskusi dengan seorang investor skeptis yang meremehkan Bitcoin.
"Ini seperti membeli emas pada zaman batu," kata dia.
Alasan ini mengatakan hal ini karena menurutnya investasi dalam Bitcoin sebenarnya seperti membeli emas pada tahun 1000 SM.
Sejak diluncurkan pada Juli 2013, Pantera Bitcoin Fund telah menghasilkan keuntungan lebih dari seribu kali lipat dari pembelian Bitcoin pertamanya seharga $74.
Ia menambahkan bahwa saat itu hanya sekitar 1% kekayaan finansial yang terpapar Bitcoin dan tetap memiliki risiko harga jatuh hingga nol.
Namun, saat ini, Morehead percaya bahwa tidak mungkin harga Bitcoin akan turun menjadi nol. Menurutnya, Bitcoin telah mencapai "harga stabil" dengan sekitar 300 juta orang di seluruh dunia yang memilikinya.
Saat ini, diperkirakan sekitar 5% kekayaan finansial telah terpapar Bitcoin, dan angka ini diprediksi akan meningkat seiring dengan kejelasan regulasi di Amerika Serikat yang akan mempercepat adopsi institusional terhadap Bitcoin.
Menurut dia, perusahaan-perusahaan besar seperti BlackRock dan Fidelity telah memulai transformasi besar ini dengan meluncurkan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) berbasis Bitcoin. Ia memprediksi bahwa Bitcoin dapat mencapai nilai pasar sebesar $15 triliun, yang berarti harga per koin bisa mencapai sekitar $740.000—kenaikan sebesar 667% dari harga saat ini.
Baca Juga: Kekayaan Brian Armstrong: Bos Coinbase yang Dikabarkan Pernah Menikah dengan Raline Shah
Target tersebut, kata dia, dapat tercapai pada April 2028. Meskipun optimis, Morehead tidak melupakan sejarah volatilitas Bitcoin, termasuk penurunan drastis sebesar 87% pada Desember 2013—enam bulan setelah pembelian pertama oleh Pantera.
Ia menceritakan bagaimana ia melakukan perjalanan ke seluruh dunia untuk melakukan 170 pertemuan, namun harus membatalkan investasi senilai US$1 juta.
Menariknya, selama perjalanan tersebut, Pantera menggunakan Bitcoin untuk membayar akomodasi melalui platform pemesanan online Expedia—salah satu pengadopsi korporat awal. Selama 59 malam perjalanan, mereka menghabiskan 88 Bitcoin yang kini bernilai lebih dari $8,6 juta.
Dikutip dari cointelegraph, harga Bitcoin diperdagangkan di angka US$95.135, naik 2,7% dalam 24 jam terakhir. Keberhasilan Pantera Capital menunjukkan potensi keuntungan jangka panjang dari investasi strategis di teknologi baru seperti cryptocurrency.
Desclaimer: Redaksi Suara.com hanya menyampaikan informasi. Segala risiko investasi berada di tangan Anda sendiri.
Berita Terkait
-
Dogecoin & Bitcoin Meroket Gara-gara Elon Musk Ingin Buat X Saingi WeChat
-
Harga Bitcoin Melonjak 40% di November, Sentuh Rekor Rp 1,5 Miliar
-
Transaksi Kripto Meroket 352%, Tembus Rp475 Triliun
-
Indonesia Disebut Surga Baru untuk Teknologi Blockchain di Asia Tenggara
-
Harga Solana Bisa Capai US$270 di Akhir Tahun, Analis Ungkap Alasannya
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Youth Economic Summit 2025 Ungkap Strategi Prabowo Subianto Kurangi Kemiskinan di Indonesia
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Izin Sumur Rakyat Rampung Desember, Bahlil: Sekarang lagi Proses Verifikasi!
-
Youth Economic Summit 2025 'Paksa' Gen Z & Milenial Jadi Jantung Ekonomi Baru RI
-
Update Proyek DME, Bahlil: Pakai Teknologi China, AS hingga Eropa!
-
Bahlil Lahadalia Ungkap Alasan DMO Batubara Naik di Balik Kebijakan Baru ESDM
-
Rasio Wirausaha RI Cuma 3,47 Persen, Jauh Ketinggalan dari Singapura dan Malaysia!
-
Apakah Deposito Harus Bayar Tiap Bulan? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Menkeu Purbaya Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Lulusan SMA Bisa Melamar jadi Petugas Bea Cukai
-
Pajak UMKM 0,5 Persen Bakal Permanen? Purbaya: Tapi Jangan Ngibul-ngibul Omzet!