Suara.com - Akselerasi Pijar Sekolah PT Telkom yang sudah dimanfaatkan lebih dari 1.100 sekolah se-Indonesia hingga Juli lalu, bisa menciptakan kesetaraan pendidikan hingga daerah terpencil.
Fitur unggulan Pijar Sekolah seperti SIM/Sistem Informasi Manajemen Sekolah, Buku Digital Interaktif, Video Pembelajaran, Ujian Sekolah Berbasis Aplikasi, Bank Soal, Lab Maya, Buku Digital, Latihan Soal, dan Absensi, membuat proses pengajaran lebih mudah.
Bahkan, manfaat itu kini dirasakan seorang guru yang pernah memperoleh pelatihan Pijar Sekolah, dan kemudian dipraktekkan di sekolahnya yang terpencil dan tidak terakses internet.
Roni Hariyanto Bhidju, S.Pd, adalah guru di SDN Fatubai, Desa Oehalo, Kecamatan Insana Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dulu, waktu pertama mengajar, dia dipertanyakan banyak orang mau mengajar di sekolah yang karena saking terpencil, tak banyak orang tahu keberadaan sekolah SD tersebut.
“Jadi, saya ingin mempublikasi SDN Fatubai lewat dua cara. Pertama peningkatan kompetensi guru, dan kedua peningkatan kompetensi belajar siswa. Ini perlu karena kehidupan masyarakat di sini cukup prihatin, kalau kita lihat data siswa, status pendidikan orang tua mayoritas tamat SD dan pekerjaan mereka hanya bertani dan kuli bangunan,” ungkap dia dalam keterangan tertulisnya, ditulis Selasa (10/12/2024).
Guru yang satu ini sebelumnya pernah mengikuti ajang kompetensi Guru Unggul dan masuk sepuluh besar se-Indonesia. Pijar Sekolah tidak membantunya secara daring, namun dia berkesempatan mengikuti bootcamp yang diinisiasi Pijar Sekolah tentang bagaimana membuat video pembelajaran dan teknik berbicara depan publik.
Hasilnya, dia tak lagi habis waktu berjam-jam membuat modul belajar sendiri seperti sebelumnya. Setelah menggunakan modul dari Pijar Sekolah, ia bisa menghemat lebih banyak waktu karena Pijar Sekolah sudah menyediakan berbagai fitur yang meringankan beban kerja guru.
Pijar Sekolah juga menjadi sumber kreativitas guru, karena bisa membuat modul belajar dan video pembelajaran yang bisa dimanfaatkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Dia aktif membuat materi ajar menggunakan aplikasi presentasi yang bisa dipakai menggunakan proyektor bantuan pemerintah di sekolah. Aplikasi itu ditampilkan di kelas dan digunakannya membuat modul ajar yang dibagikan gratis ke peserta didik.
“Pijar sudah menyediakan berbagai format sehingga kita tinggal tinggal kita upload saja, seperti contoh tugas misalnya. Jadi, tinggal kita buatkan soalnya saja dan upload ke Pijar Sekolah,” katanya.
Baca Juga: Waspada! Kreativitas Remaja Indonesia Menurun Drastis Gara-gara AI
Roni memang mengajar di pedalaman yang jauh dari kota dengan infrastruktur terbatas. Tapi punya keinginan kuat mencerdaskan siswa-siswanya, sehingga terus mencari solusi yang mampu membantunya mengatasi berbagai tantangan proses mengajar. Selain itu, platform Pijar Sekolah dinilainya membantu guru melengkapi administrasi sekolah.
Walau berasal dari pelosok Indonesia Timur tanpa jaringan internet sekolah, guru yang satu ini terbukti mampu membawa perubahan proses pembelajaran berbasis digital.
“Pada akhirnya, platform pembelajaran digital Pijar Sekolah terbukti sanggup memberikan kemudahan bagi guru dalam melakukan tugas mengajar, melaksanakan ujian, pembagian tugas, hingga pemberian nilai dan pemantauan presensi,” tambahnya.
Dia memandang, guru sebagai pendidik harus bersikap dinamis, karena setiap detik menit perubahan terjadi. Jika kompetensi tidak terasah, nanti guru tidak bisa menjawab apa yang ditanyakan murid.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik, Ideal untuk Gaming dan Kerja Harian
Terkini
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
Menkeu Purbaya Puji Bahlil: Cepat Ambil Keputusan, Saya Ikut
-
Pengusaha Kakao Lokal Minta Insentif ke Pemerintah, Suku Bunga Bisa Tembus 12%
-
7 Kontroversi Bandara Morowali: Diresmikan Jokowi, Punya 'Kedaulatan' Sendiri?
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
-
ESDM: Tahun Depan SPBU Swasta Bisa Impor BBM Sendiri Tanpa Bantuan Pertamina
-
Pemerintah Tak Perlu Buru-buru soal Tudingan Impor Beras Ilegal di Sabang
-
Dua Program Flagship Prabowo Bayangi Keseimbangan APBN 2026 dan Stabilitas Fiskal
-
10 Ide Jualan Pinggir Jalan Paling Laris dengan Modal Kecil
-
Kunci "3M" dari Bank Indonesia Agar Gen Z Jadi Miliarder Masa Depan