Suara.com - Power Grid Corporation of India Ltd (POWERGRID) telah menunjuk konsorsium yang terdiri dari Hitachi Energy India Limited dan Bharat Heavy Electricals Limited (BHEL) untuk mengembangkan sistem transmisi arus searah tegangan tinggi (HVDC). Proyek ini bertujuan untuk menyalurkan energi terbarukan dari Khavda di Gujarat menuju pusat industri di Nagpur, Maharashtra.
Proyek ini mencakup sambungan HVDC bi-pole dan bi-directional dengan tegangan kurang lebih 800 kV dan kapasitas 6.000 MW. Sambungan ini merupakan bagian dari sistem transmisi besar yang dirancang untuk menyalurkan energi terbarukan dari zona potensial di Khavda, Gujarat, di bawah Fase-V (8 GW): Bagian A, yang diberikan kepada POWERGRID berdasarkan mekanisme penawaran kompetitif berbasis tarif.
Dengan panjang 1.200 kilometer, sistem ini menjadi bagian dari upaya India membangun jaringan transmisi antarnegara bagian berkapasitas 500 GW untuk mengintegrasikan energi terbarukan dalam skala besar.
Managing Director Global Grid Integration Business Hitachi Energy, Niklas Persson mengatakan, upaya ini sebagai kontribusi teknologi HVDC perusahaan dalam mendukung transisi India menuju energi yang lebih bersih.
"Solusi kami mendukung pengembangan infrastruktur listrik India dengan skala dan kecepatan yang dibutuhkan untuk memenuhi komitmen penting pada tahun 2030," ujar Persson seperti dikutip, Rabu (11/12/2024).
Sementara itu, N. Venu, MD & CEO Hitachi Energy India Ltd, menambahkan bahwa teknologi HVDC menjadi solusi paling efisien untuk transmisi energi bersih jarak jauh.
"Dengan fleksibilitas aliran dua arah, teknologi ini menjadi inti dalam ambisi India untuk membangun jaringan listrik yang kuat dan responsif terhadap energi terbarukan," katanya.
Tahun 2023 juga menjadi peringatan 70 tahun teknologi HVDC, yang telah merevolusi transmisi daya dan memungkinkan integrasi energi terbarukan dalam skala global. Saat ini, lebih dari separuh jaringan HVDC di India menggunakan teknologi canggih dari Hitachi Energy, beberapa di antaranya telah beroperasi lebih dari tiga dekade.
Pada tahun yang sama, Hitachi Energy juga meresmikan pabrik sistem tenaga canggih di Chennai untuk mendukung percepatan transisi energi dan memenuhi permintaan yang terus meningkat baik di pasar domestik maupun global.
Baca Juga: Pemerintah Percepat Monetisasi Lapangan Gas
Pabrik ini memungkinkan perusahaan meningkatkan kapasitas produksi untuk proyek HVDC di India sekaligus mendukung ekspor teknologi ke berbagai
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
BRI, Dari Warisan Perintis Raden Bei Aria Wirjaatmadja Sampai Holding Ultra Mikro
-
Utang Luar Negeri Indonesia Turun, Kini Tinggal Rp 7.079 Triliun
-
Purbaya Mau Bubarkan Bea Cukai, Kalau Jadi Lebih Baik Mengapa Tidak?
-
Aset Perbankan Syariah Pecah Rekor Tertinggi, Tembus Rp 1.028 Triliun
-
Biar Tak Andalkan Ekspor Mentah, Kemenperin Luncurkan Roadmap Hilirisasi Silika
-
CIMB Niaga Mau Pisahkan Unit Usaha Syariah Jadi BUS
-
Paylater Melejit, OJK Ungkap NPL Produk BNPL Lebih Tinggi dari Kredit Bank
-
Harga Cabai Rawit Merah Mulai Turun, Dibanderol Rp 70.000 per Kg
-
Rupiah Melesat di Senin Pagi Menuju Level Rp 16.635
-
Emas Antam Harganya Lebih Mahal Rp 2.000 Jadi Rp 2.464.000 per Gram