Suara.com - Para alumni ITB diharapkan bisa beradaptasi dengan perubahan zaman sehingga bisa merespon industri. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala SKK Migas, Dr. Djoko Siswanto, dalam sambutan kunci pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB), Sabtu (14/12/2024), di TMII, Jakarta.
“Alumni ITB juga diharapkan bisa membantu industri hulu dan migas dalam riset dan teknologi,” ujar Djoko dalam sambutannya .
Dalam pidatonya itu, Djoko menyampaikan pandangannya mengenai ketahanan energi Indonesia. Menurutnya, Indonesia saat ini masih menghadapi masalah di mana ada tiga komoditi yang masih impor, di mana ketiganya sangat mempengaruhi hajat hidup orang banyak. Tiga komoditi yang dimaksud adalah LPG, BBM jenis bensin, dan minyak mentah.
Untuk BBM, kabar baiknya menurut Djoko, ITB saat ini sudah berhasil memproduksi katalis merah putih. Bahkan, untuk bensin, ITB sudah mulai bisa memproduksi bensa atau bensin sawit yang harganya lebih murah dari Pertamax Turbo.
"Dan produksi sawit kita cukup besar," katanya, sehingga ketersediaan bahan baku bukan masalah.
Djoko juga menyampaikan harapan agar para alumni ITB tak hanya terpaku pada keahlian di bidangnya masing-masing.
“Peran strategis alumni perlu dioptimalkan melalui orkestra yang kuat karena alumni ITB tersebar disebar di berbagai sektor strategis, mulai dari teknologi, energi, pendidikan serta pemerintahan, baik di dalam negeri maupun luar negeri yang merupakan kekuatan besar yang perlu kita orkestrasi dengan baik,” tegas Djoko yang merupakan lulusan ITB Teknik Perminyakan.
Ia juga menyampaikan harapan IA-ITB agar para alumni mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% melalui berbagai bidang, sehingga kita harus berperan aktif dan memberikan pemikiran atau ide-ide yang inovatif.
Dalam acara yang juga dilaksanakan secara daring, Ketua IA-ITB, Gembong Primadjaja, menyatakan bahwa Rakernas tahun ini mengusung prinsip Koheren dan Adaptif.
Baca Juga: Pertamina Cetak Sejarah! Temukan Sumur Migas Non-Konvensional Baru di Blok Rokan
“Kemampuan adaptif menjadi keharusan bagi alumni ITB untuk merespon dinamika perubahan zaman, baik dalam hal sosial, teknologi maupun ekonomi,” ujarnya.
Gembong juga mengungkapkan, “Fokus utama Rakernas IA-ITB 2024 adalah ‘Konstruksi Peradaban Bangsa’. Karena itu alumni ITB didorong untuk berperan dalam pembangunan berbagai aspek kehidupan berbangsa, termasuk sosial, budaya, ekonomi dan teknologi.”
Rakernas IA-ITB 2024 juga mengadakan serangkaian acara webinar kebangsaan yang membahas strategi dan kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan pemerintah dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8%, terutama dari sektor kelautan, investasi, dan ketenagakerjaan.
Webinar ini akan mengulas berbagai peluang dan tantangan di sektor kelautan sebagai penggerak ekonomi baru Indonesia, strategi investasi untuk mendorong ekonomi berkelanjutan, serta inisiatif ketenagakerjaan yang dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kerja nasional. Dengan mengundang para ahli dari berbagai latar belakang, IA-ITB berupaya memfasilitasi diskusi yang mendalam dan komprehensif tentang langkah-langkah konkret yang bisa diambil oleh berbagai pemangku kepentingan.
Target peserta Rakernas IA-ITB 2024 berasal dari berbagai struktur organisasi Ikatan Alumni ITB (IA-ITB). Terdapat 550 peserta yang berasal dari jajaran Pengurus Pusat, dan juga beberapa perwakilan lainnya yang berasal dari 28 Pengurus Daerah, dan 10 Pengurus Luar Negeri. Selain itu, acara ini juga akan melibatkan 27 Pengurus Komisariat serta 37 Pengurus Program Studi, Fakultas, atau Sekolah. Keberagaman peserta ini mencerminkan keterwakilan alumni ITB dari berbagai bidang dan wilayah, yang memperkuat potensi kolaborasi untuk merumuskan ide-ide strategis guna mendukung pembangunan nasional.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Gebrakan Menkeu Baru Salurkan Rp 200 T ke Bank Himbara, Apa Dampaknya?
-
Prospek EMAS: Saham Anak Usaha Merdeka Copper Gold (MDKA) Resmi IPO
-
Daftar Menteri Keuangan Indonesia Sejak Era Soekarno sampai Prabowo
-
Sinyal Kuat Menkeu Baru, Purbaya Janji Tak Akan Ada Pemotongan Anggaran Saat Ini
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia